KEHADIRAN TUHAN NYATA

Matius 28:20b

Ada saat dalam hidup di mana kita merasa sendiri, saat di mana mungkin kita merasa sudah melakukan semua yang menjadi kehendak Tuhan namun belum mengalami atau mendapatkan apa yang kita harapkan.

Sebelum Tuhan Yesus naik ke Surga, Ia memberikan janjiNya kepada murid-muridNya, bahwa Ia akan menyertai mereka selamanya. Janji ini juga berlaku bagi kita setiap orang percaya yang juga adalah murid-murid Kristus, bahwa Tuhan akan menyertai kita sampai kepada akhir jaman.

Oleh karena itu, apapun kondisi dan situasi hidup yang kita hadapi saat ini kita bisa mempercayai kehadiran Tuhan dalam hidup kita, bahwa kita tidak pernah sendiri, karena :

  • Sesuai dengan janjiNya
    • Ia sudah berfirman dan janjiNya adalah “Ya” dan “Amin”, pasti Ia akan lakukan.
    • Untuk membuktikannya Tuhan memberikan Roh Kudus untuk menyertai kita (Kisah Para Rasul 1:8).
    • JanjiNya berlaku sampai kesudahan jaman, dari generasi ke generasi.
  • Sesuai dengan KaryaNya
    • Karya Tuhan yang terbesar adalah kematian dan kebangkitanNya.
    • KaryaNya adalah supaya tidak ada yang dapat memisahkan lagi diriNya dari manusia yang Ia kasihi (Roma 8:35) dan membuat setiap mereka yang ada di dalam Dia mengalami kehidupan yang baru.
  • Sesuai dengan KehendakNya
    • Kehendak Tuhan adalah hadir di dalam persekutuan orang-orang percaya. (Matius 18:20)
    • Kehendak Tuhan adalah supaya kita melakukan Amanat Agung (Matius 28:19)
    • Kehendak Tuhan adalah menyertai kita semua selamanya. (Matius 1:21-23 dan Matius 26:29)

Penutup

Yakinilah bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita. KehadiranNya nyata dalam hidup kita, Ia ada di mana kita ada, karena kasihNya bagi kita. Oleh karena itu jangan ragu dan bimbang, percayalah bahwa kita tidak pernah sendiri, Ia beserta dengan kita! Amin!

HIDUP YANG BERMAKNA

1 Korintus 12:22

Cara orang Kristen memperlakukan sesama menurut Firman Tuhan, berbeda dengan cara orang dunia. Dunia memberikan tempat terhormat bagi orang-orang kaya / orang-orang hebat / orang-orang berkuasa, lebih daripada kepada orang-orang yang biasa. Firman Tuhan mengajar kepada kita untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka yang lemah. Itu yang Tuhan mau dan justru hal itu dipandang tidak lazim oleh dunia. Saat kita memperlakukan mereka dengan spesial, maka kita melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Di saat kita menjadi berkat buat orang lain khususnya mereka yang lemah / berkekurangan, di situlah kita memberikan arti / makna dalam kehidupan kita, kita memberikan pengaruh yang positif bagi orang lain.

Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat hidup kita menjadi lebih bermakna :

  • Menaruh belas kasihan kepada sesama (1 Korintus 12:23, 12:12, Filipi 2:5-11)
    • Sama seperti Bapa menaruh belas kasihan pada kita, maka kita pun harus menaruh belas kasihan kepada mereka yang menderita, kesulitan ataupun berkekurangan.
  • Dalam menjalani hidup tidak suka mengeluh (Filip 2:14-15)
    • Selalu mengucap syukur, apapun situasi dan kondisi yang dihadapi. Keluh kesah dan sungut-sungut hanya akan membuat kita sulit untuk melangkah, namun hati yang bersyukur mengingatkan kita akan pengharapan kita kepada Tuhan yang tidak pernah sia-sia!
  • Di mana pun kita berada, kita menjadi berkat dan terang (Efesus 5:14-18)
    • Satu hal yang PASTI, Tuhan memilih dan memanggil kita bukan hanya sekedar untuk menyelamatkan kita, namun karena Ia mau memakai kita menjadi alat-alat kemuliaanNya.
  • Selalu penuh Roh Kudus supaya bisa menjadi saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8)
    • Hidup kita adalah kesaksian, dan kesaksian kita akan efektif kalau hidup kita penuh dengan Roh Kudus. Oleh karena itu kita harus senantiasa “penuh” dengan Roh Kudus, setiap hari kita harus masuk ke dalam hadirat Tuhan untuk senantiasa dipenuhi oleh Roh Kudus.

 

Penutup

Muliakan Tuhan melalui tubuh dan kehidupan kita. Tuhan sudah membeli kita oleh darahNya yang mahal dan hidup kita sudah dibayar lunas (1 Korintus 6:19-20)! Saat ini kita adalah ahli waris Kerajaan Surga, yang harus memakai kehidupan kita bagi kemuliaan Tuhan saja. (1 Petrus 2:9-10) Amin!

BERITAKANLAH INJIL

1 Yohanes 4:8

Penuaian jiwa secara besar-besaran akan melibatkan satu hal utama, yaitu pemberitaan Injil. Di minggu yang lalu kita berbicara mengenai Roh yang menyala-nyala. Roh yang menyala-nyala akan sangat membantu kita di saat memberitakan Injil. Injil adalah kabar baik mengenai keselamatan dalam Yesus Kristus. Injil harus diberitakan kepada segenap umat manusia. Tugas pemberitaan Injil adalah tugas bagi setiap kita yang mengasihi Tuhan.

Mengapa k ita harus memberitakan Injil?

  • Karena ini adalah perintah Tuhan Yesus (Matius 28:19-20)
    • Perintah Tuhan otomatis adalah keharusan bagi kita untuk melakukannya.
    • Memberitakan Injil adalah sebuah cara untuk memuridkan manusia bagi Tuhan.
    • Pemberitaan Injil tidaklah terbatas dan peranan kita untuk terlibat di dalamnya pun luas.
  • Karena manusia sangatlah berharga di mata Tuhan (Yesaya 43:4)
    • Manusia sangatlah berharga di mata Tuhan, bahkan kalau kita lihat dari Matius 5:1-12 Tuhan spesifik menyatakan KasihNya bagi mereka yang “kecil, lemah, berduka dan diremehkan”.

 

Penutup

Memberitakan Injil bisa melaui perkataan / bersaksi. Bisa juga melalui perbuatan kita, atau juga melalui doa-doa kita. Marilah kita ambil bagian dalam masa penuaian jiwa ini dengan memberitakan Injil dimanapun kita berada dan kapanpun waktunya! Amin!

BIARLAH ROHMU MENYALA-NYALA

Roma 12:11

Kita percaya bahwa penuaian besar di akhir jaman akan segera tiba, dan kita umat Tuhan akan dipakai oleh Tuhan menjadi penuai-penuai. Namun diperlukan umat Tuhan yang memiliki Roh yang menyala-nyala untuk ikut dalam kegerakan ini. Roh yang menyala-nyala artinya meresponi panggilan Tuhan demi keselamatan manusia dan memiliki gairah tinggi untuk emenangkan jiwa-jiwa.

Bagaimanakah caranya agar Roh kita bisa tetap menyala-nyala?

  • Selalu Intim dengan Tuhan Yesus (Yesaya 40:31-31)
    • Orang yang menanti-nantikan Tuhan adalah orang yang intim dengan Tuhan. Keintiman dengan Tuhan akan memberikan kepada kita kekuatan dan semangat yang senantiasa baru sehingga Roh kita selalu menyala-nyala.
  • Selalu dalam keadaan “kasih yang mula-mula”
    • Terus mengingat bagaimana Kasih Tuhan hadir dalam hidup kita, Kasih yang membuat kita jatuh cinta kepadaNya.
    • Terus mengingat bagaimana Karya Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita terus yakin dan percaya akan setiap janji dan FirmanNya.
  • Selalu bergaul dengan orang-orang yang rohnya menyala-nyala (Amsal 13:20)
    • Sesama Manusia yang akrab selalu saling mempengaruhi satu sama lain. Jikalau kita selalu bergaul dengan mereka yang rohnya menyala-nyala, maka kita pun akan terbawa menyala-nyala juga.

Penutup

Hari-hari ini adalah masa penuaian terbesar dan terakhir sebelum Tuhan Yesus datang ke dunia. Janganlah terlena dengan dunia yang akan binasa ini, berjaga-jagalah, jangan malas dan berilah diri untuk melayani Tuhan sesuai dengan panggilan yang Tuhan berikan bagi setiap kita. Amin!


 

CIRI HIDUP DALAM KASIH

1 Yohanes 4:8

Jikalau Elohim adalah Kasih, maka kita anak-anakNya harus juga hidup di dalam Kasih, karena Elohim adalah Kasih. Segala kehebatan, kekayaan dan karunia yang dashyat sekalipun, kalau tidak disertai dengan Kasih tidak ada gunanya sama sekali (1 Korintus 13:1-2). Kasih juga yang menggerakan hati Yesus ketika melihat jiwa-jiwa (matius 9:36), dan kita pun seharusnya sama (1 Yohanes 2:6). Namun seringkali hidup mempengaruhi kita sehingga untuk mengasihi menjadi sesuatu yang sangat sulit. Janganlah biarkan kasih kita menjadi dingin, kita harus memberikan dampak bagi dunia dan bukan dipengaruhi oleh dunia.

Ciri-ciri orang yang hidup dalam Kasih :

  • Suka Mengampuni (Matius 6:13, 2 Korintus 2:10-11)
    • Orang yang hidup dalam Kasih tidak mau berlama-lama tinggal dalam kesal,amarah atau kecewa. Cepatlah untuk mengampuni, jangan berlama-lama dengan amarah dan kesal kita.
  • Suka Berdamai (Roma 12:18, 1 Yohanes 2:9)
    • Orang yang hidup dalam Kasih lebih memilih untuk berdamai daripada berseteru. Usahakanlah untuk hidup dalam damai dengan orang lain, bahkan jikalau Tuhan berikan kesempatan, jadilah pendamai antara mereka yang tengah berseteru.
  • Suka tinggal di dalam hadirat Tuhan (Yakobus 4:8a, Mazmur 84:11)
    • Orang yang hidup dalam Kasih akan suka tinggal dalam hadirat Tuhan. Semakin kita akrab dengan seseorang, semakin lagi diri kita akan menjadi seperti orang tersebut. Jikalau kita mau hidup seperti Yesus hidup, kita harus hidup bergaul erat dengan Tuhan.
  • Rendah hati dan tidak sombong (Mazmur 149:4)
    • Orang yang hidup dalam Kasih menyadari penuh bahwa semua anugerah, berkat dan kebaikan datang dari Tuhan, sehingga tidak ada alasan untuk bermegah atas dirinya sendiri.

Penutup

Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak hidup dalam Kasih. Kalau kita mengasihi Dia, maka kita harus hidup dalam Kasih dan melakukan seperti ciri-ciri di atas. Marilah hidup dalam Kasih! Amin

MENGAMPUNI ITU MUTLAK

Matius 6:14

Kita tahu bahwa mengampuni adalah suatu tindakan yang sangat penting untuk dilakukan bagi orang Kristen karena Alkitab dengan jelas mengatakan minimal ada 3 akibat yang sangat merugikan bagi mereka yang tidak mau mengampuni, yaitu :

  1. Ia adalah seorang pembunuh (1 Yohanes 3:15)
  2. Doanya tidak akan dijawab (Markus 11:24-25)
  3. Bapa di Surga tidak akan mengampuni kesalahannya (Matius 6:14)

Mungkin kita sudah tahu kerugian tersebut, namun belum mengerti bagaimana caranya kita melepaskan pengampunan sehingga kita masih menyimpan kecewa dan dendam. Hari ini kita bisa melihat dari kehidupan Yusuf bagaimana ia dapat mengampuni.

  • Tidak Mempublikasikan kesalahan orang lain

    Biasanya kita sulit mengampuni karena orang lain melakukan sesuatu yang kita anggap “salah” terhadap diri kita. Langkah awal menuju mengampuni adalah dengan tidak menceritakan kesalahan tersebut kepada orang lain.

  • Tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain

    Ketika saudara-saudara Yusuf tahu tentang Yusuf, mereka semua ketakutan karena apa yang telah mereka perbuat terhadap Yusuf (Kejadian 45:3-5). Tetapi Yusuf menghibur mereka dan tidakmengungkit-ungkit lagi kesalahan mereka. Kalau Tuhan saja tidak lagi mengingat dosa kita ( Yesaya 43:25) maka seharusnya kita juga berhenti mengungkit-ungkit kesalahan orang lain.

  • Melepaskan pengampunan yang tulus

    Yusuf pada akhirnya mengerti bahwa dibalik apa yang terlihat jahat, ternyata Tuhan punya rencana yang besar bagi Yusuf dan saudara-saudaranya (Kejadian 45:5). Kita harus memahami bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan kita adalah atas seijinNya, sebab Ia turut bekerja dalam segala perkara ( bahkan hal yang menurut kita salah pun ) untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8:28). Jika kita benar-benar memahami hal ini, maka kita akan lebih mudah untuk mengampuni dengan tulus, sadar bahwa semua adalah bagian dari rencana Tuhan.

Penutup

Mengampuni membutuhkan sebuah tekad yang kuat dari kita, lebih dari sekedar perkataan yang keluar dari mulut. Oleh karena itu dengan melakukan ketiga hal di atas, kita pasti akan lebih mudah untuk mengampuni dan mengasihi orang lain khususnya mereka yang sudah mengecewakan hati kita. Amin!

HARTA YANG HARUS DIJAGA

Beberapa waktu yang lalu kita pernah membahas mengenai “perubahan dalam Tuhan” yang diambil dari Roma 12:2. Dalam nats tersebut, Paulus mengungkapkan bahwa perubahan dalam Tuhan berasal dari dalam diri kita yang terus mengubah sampai ke seluruh bagian hidup kita, menjadi sesuatu yang lebih baik lagi. Namun dalam kehidupan mungkin kita pernah menjumpai orang Kristen yang justru mengalami perubahan ke arah yang lebih buruk. Yang tadinya aktif melayani Tuhan tiba-tiba menghilang, atau yang tadinya bersemangat untuk melayani tiba-tiba kehilangan semangatnya, dll. Hal ini disebabkan karena orang tersebut tidak dapat menjaga apa yang telah dimilikinya dengan baik sehingga Iblis berkesempatan untuk mencurinya.

Beberapa harta milik kita yang harus dijaga adalah :

  • Kasih mula-mula (Wahyu 2:4-5)
    • Tuhan mencela jemaat di Efesus karena kehilangan semangat, gairah, sukacita, kasih akan sesama dan penginjilan.
    • Tuhan mengatakan mengenai kondisi ini, “Betapa dalam Engkau terjatuh! ”
  • Tujuan Hidup
    • Akhir2 ini banyak orang yang terjebak dalam rutinitas sehingga lupa dan kehilangan tujuan hidup mereka. Kegiatan mereka Cuma rutinitas yang terus berlangsung. Padahal kita tahu bahwa untuk setiap orang yang percaya padaNya, Tuhan sudah mempersiapkan tujuan-tujuan besar dalam hidup agar nantinya hidup kita memuliakanNya.
    • Kita telah ditebus dengan harga yang mahal yaitu Darah Kristus (1 Petrus 1:18-19), bahkan ada Kristus yang diam di dalam kita (Galatia 2:20)
  • Panggilan Tuhan atau Talenta kita
    • Tuhan sudah mengaruniakan talenta bagi setiap kita, masing-masing diberi sesuai dengan kesanggupannya (Matius 25:15). Talenta adalah suatu anugerah dan kehormatan bgi kita.
    • Tidaklah penting berapa banyak talenta kita, yang terpenting adalah apakah kita sudah menggunakan talenta tersebut sesuai dengan yang Tuhan mau.
  • Keluarga atau Pernikahan kita
    • Hari-hari ini kita juga banyak melihat perceraian terjadi, bahkan di dalam keluarga-keluarga Kristen, padahal Tuhan sangat mementingkan Keluarga.
    • Hadirkan Tuhan melalui mezbah keluarga. Lakukan fungsi masing-masing di dalam keluarga, Suami sebagai Imam, Istri sebagai penopang dan penolong yang sepadan, dan anak-anak sebagai anggota keluarga.

Penutup

Jagalah keempat harta ini karena itulah yang iblis ingin curi dari kita. Perhatikanlah perkara-perkara rohani, k arena itulah yang akan iblis coba serang terlebih dahulu. Amin

SELAMA MASIH ADA KESEMPATAN

Roma 14:12

Alkitab menunjukan kepada kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh dengan belas kasih kepada setiap orang. Elohim adalah kasih. KerinduanNya adalah untuk semua orang diselamatkan dan hidup kekal bersama denganNya di Surga. Namun Alkitab juga mengajarkan kepada kita bahwa Ia adalah Tuhan yang Konsisten dengan janji dan perintahNya, bahwa segala sesuatu yang kita perbuat di dalam hidup ini suatu saat nanti harus kita pertanggungjawabkan kepadaNya. Kita bersyukur kalaupun kita berdosa, maka Dia memberikan kepada kita kesempatan untuk bertobat dan berubah. Namun tidak selamanya kesempatan itu ada.

Beberapa orang berikut ini menjadi peringatan agar kita terus hidup dalam takut akan Tuhan :

  • Daud (2 Samuel 11:27)
    • Daud melakukan sesuatu yang jahat di mata Tuhan. Tuhan kemudian mengutus nabi natan untuk menegur Daud (2 Samuel 12:9). Daud menyesal (2 Samuel 12:13) dan ia bertobat.
    • Alkitab mencatat bahwa Daud tidak pernah melakukan dosa yang sama.
    • Tuhan memulihkan keadaan Daud, bahkan Tuhan berkenan atas hidupnya (Kisah Para Rasul 13:22)
  • Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-4)
    • Saulus adalah seorang yang menganiaya orang-orang percaya. Namun Tuhan memberikan kesempatan bagi Saulus untuk bertobat dan berubah.
    • Saulus berganti nama menjadi Paulus, dan menjadi murid Tuhan yang luar biasa. Hampir seluruh isi Perjanjian Baru adalah hasil dari tulisannya yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.
  • Hizkia (2 Raja-Raja 20:1-6)
    • Tuhan memberikan kesempatan kepada Hizkia dengan memperpanjang hidupnya 15 tahun lagi. Namun Hizkia tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.
    • Hizkia berubah menjadi tinggi hati dan tidak mendidik keturunanya (Manasye) untuk hidup takut akan Tuhan.
    • Pada akhirnya, harta dan kerajaannya hancur. (2 Raja-Raja 20:17)

Penutup

Jikalau saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk hidup, maka kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk berubah semakin lagi lebih baik dan berkenan di hadapan Tuhan. Selama masih ada kesempatan, marilah kita manfaatkan hari-hari kita untuk terus diproses menjadi pribadi yang serupa dengan Tuhan Yesus. Amin!

KASIHILAH TUHAN SEGENAP HATI

Matius 22:37

Mengasihi Tuhan adalah hukum yang terutama dan yang pertama. Setelah itu barulah hukum yang kedua, yaitu “kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi diri sendiri. Jikalau kita mengasihi Tuhan, tentu setiap saat kita mau memperhatikan dan melakukan hukum yang sudah Tuhan tetapkan bagi kita, dan bahkan kita sangat bergariah di saat kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan / tetapkan.

Orang yang mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya, maka :

  • Hidupnya akan damai dan tentram (Yesaua 48:18)
    • Hidupnya tenteram dan akan diliputi oleh Sukacita.
    • Dengan hati yang bersukacita dan gembira maka tubuh kita akan senantiasa sehat (Amsal 17:22)
  • Hidupnya akan diangkat / dipromosikan (Ulangan 28:13)
    • Ketaatan akan menghasilkan promosi dalam hidup kita.
  • Hidupnya akan mengalami mujizat dan terobosan (Ulangan 28:1-6)
    • Mujizat dan penuaian akan kita alami.
    • Lihatlah kisah Yusuf, Daniel dan Daud. Bagaimana Kasih kepada Tuhan menjadi motivasi yang kuat untuk taat pada FirmanNya dan pada akhirnya berbuah mujizat dan terobosan dalam hidup mereka.

Orang yang mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya pastilah akan melakukan hal-hal ini :

  1. Menjauhi dosa
  2. Menjaga langkah hidupnya untuk selalu selaras dengan Firman Tuhan (Mazmur 119:105)
  3. Suka memuji dan menyembah Tuhan dalam segala situasi.
  4. Senantiasa memandang Tuhan bukan hanya memandang berkatnya saja (Mazmur 123:2)
  5. Mau menggembalakan domba-domba yang Tuhan percayakan dalam hidupnya (Yohanes 21:15)

Penutup

Dengan mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita, maka kita akan memiliki motivasi yang kuat untuk terus melakukan kehendak Tuhan, karena “melakukan kehendak Tuhan” adalah salah satu syarat untuk masuk ke dalam Surga. Amin!

Sudahkah Kita Peduli ?

Matius 8:5-13

“Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” (Matius 8:6)

Perwira yang datang kepada Yesus memohon kesembuhan bagi anak buahnya karena ia kasihan melihat anak buahnya menderita karena lumpuh. Walau tidak diungkapkan lebih jauh, saya percaya sebelum perwira ini datang kepada Yesus, ia sudah melakukan semua yang bisa ia lakukan untuk menyembuhkan anak buahnya.
Continue reading “Sudahkah Kita Peduli ?”