KARAKTER YANG DIUBAHKAN

Roma 12:2

Karakter yang baik tidak otomatis ada dalam diri seseorang. Karakter itu dibangun di atas hati dan pikiran yang dipengaruhi kondisi sekitar (baik yang membangun maupun yang merusak), di mana respon yang dihasilkan akan menentukan karakter / kualitas diri orang tersebut. Faktor-faktor yang membentuk karakter yang baik atas orang percaya adalah sbb:

1. MASALAH (Efesus 4:1)
• Rasul Paulus mengalami banyak tantangan sehingga membentuk karakternya menjadi luar biasa dan ia sangat dipakai Tuhan..

2. PERGAULAN (1 Korintus 15:33, Amsal 27:17)
• Dengan siapa kita bergaul, akan menentukan seperti apa karakter kita. Pergaulan yang negatif berpotensi merusak hal-hal baik atas diri kita, dan sebaliknya pergaulan yang positif akan terus membangun diri kita.

3. PERSEKUTUAN DENGAN TUHAN (2 Timotius 3:16)
• Bersekutu dengan Tuhan ialah dengan cara terus menerus membaca serta merenungkan firmanNya, sehingga kita akan terus diarahkan / dikoreksi menjadi pribadi berkarakter ilahi.

PENUTUP
Kita harus terus menjaga kedekatan kita dengan Tuhan (Yakobus 4:8a), supaya hati dan pikiran ini mau terus dituntun oleh kebenaranNya, sehingga kita bisa memiliki integritas di sepanjang hidup kita. Amin!!

JADI PRIBADI MAKSIMAL

Dalam kehidupan ini seringkali kita melihat suatu produk yang diciptakan oleh manusia untuk berbagai macam kegunaan, tapi sayangnya tidak digunakan secara maksimal (idle capacity); artinya seluruh kapasitas pada benda itu tidak digunakan dengan manfaat yang maksimal. Hal tersebut sama juga didapati pada banyak orang Kristen, yang menjalani hidup biasa-biasa saja / seadanya saja, seakan-akan tidak memiliki kekuatan dan pengharapan, padahal Tuhan menciptakan dan meperlengkapi kita untuk membawa kemuliaan namaNya, dengan cara menjadi pribadi yang maksimal dalam hidup. Bagaimanakah supaya memiliki pribadi yang maksimal?
1. JANGAN BANYAK BERARGUMEN (Keluaran 3:10-14, Keluaran 4:10-14, Hakim-hakim 6:15)
• Taatilah tuntunan Tuhan demi tujuan dan rencanaNya yang pasti baik.
• Terlalu banyak berargumen di hadapan Tuhan, mengakibatkan kita tidak melakukan apa yang Tuhan inginkan, dan otomatis kita tidak akan menerima hasil yang baik.

2. KEMBANGKAN TALENTA DAN KARUNIA (Matius 25:14-30, 1 Timotius 4:14-15)
• Gali dan kembangkan semua yang Tuhan sudah percayakan atas kita..
• Talenta dan karunia dianugerahkan supaya kita jadi pribadi yang produktif dan bisa selalu maksimal dalam segala yang dikerjakan.

3. BERANI BERBEDA SIKAP (Bilangan 13:30-31)
• Dalam konteks untuk hal-hal yang benar.
• Dengan dasar karena memegang janji Tuhan.

4. PUNYA IMAN YANG KOKOH (Yeremia 29:11)
• Selalu mempercayai Tuhan punya rencana yang besar.
• Iman seperti ini melahirkan pengharapan akan masa depan yang baik.

PENUTUP
Jadilah anak Tuhan yang maksimal melalui setiap aktivitas kehidupan kita setiap waktu dan muliakanlah Dia senantiasa. Amin!

KARAKTER YANG HEBAT

1 Samuel 24:9-12

Orang yang berkarakter hebat adalah orang yang menjalani hidup yang mulia, yang menurut Alkitab adalah menjalani kehidupan yang takut akan Tuhan dan berusaha menyenangkan hatiNya, tanpa mempedulikan keadaan kita dan tanpa mengukur apa yang mungkin dinilai orang terhadap kita. Belajarlah dari Raja Daud, sekalipun disalahpahami / difitnah / direndahkan, dia tetap menghasilkan buah yang menyenangkan Tuhan. Mari menjadi orang yang berkarakter hebat dengan cara sbb :

1. TETAP MENGHORMATI (ayat 9)
• Tetap Loyal, tidak mencari pembenaran dan juga tidak membalaskan.

2. TETAP MENJALIN KOMUNIKASI (ayat 10)
• Mengkonfirmasi / klarifikasi jika terjadi kesalahpahaman.

3. TETAP MENGHARGAI (ayat 11)
• Tidak merendahkan mereka yang merendahkan kita.

4. TETAP MENGASIHI DAN MENGAMPUNI (ayat 12)
• Jangan menghakimi, lepaskan pengampunan dan balas dengan kebaikan.

PENUTUP
Agar kita berhasil jadi orang yang berkarakter hebat, kita harus tahan uji dalam berbagai proses pendewasaan yang kita lalui. Sekalipun hidup kita tidak dalam keadaan baik-baik saja (seperti hidup Daud), setiap pergumulan bagi orang percaya pastilah berujung pada kemenangan atas ujian kehidupan apapun. Amin !

MENINGGALKAN ZONA NYAMAN

Kejadian 12:1

Pada umumnya, perubahan radikal terjadi di dalam kehidupan seseorang di saat ia meninggalkan area atau zona nyamannya. Kisah Abram adalah salah satu contoh pas untuk menggambarkan hal tersebut. Zona nyaman bagi Abram tentu ketika ia ada di tengah keluarga dan tempat aslinya, namun Tuhan memerintahkan Abram meninggalkan zona nyamannya karena Tuhan punya rencana besar atas hidup Abram. Beberapa tokoh Alkitab pun memiliki latar belakang pengalaman yang sama (Musa, Nehemia, Yakub, Yusuf dll), dan hari ini kita akan belajar dari kehidupan Musa.

Jika Tuhan menyuruh kita meninggalkan zona nyaman, itu adalah karena zona tidak nyaman adalah sarana Tuhan untuk :
1. MEMBENTUK KARAKTER KITA (Keluaran 3:11)
• Ketika Musa masih menjadi pangeran di Mesir, karakternya agresif, sampai ia berani membunuh orang lain. Namun ketika ia dalam pelarian ke Midian ia berada di luar zona nyamannya, ia berada di daerah yang asing dan bertemu dengan orang yang asing juga. Ia pun harus menjadi seekor gembala domba yang akhirnya membentuk karakternya menjadi lebih lembut, tidak gegabah dan lebih sabar.

2. MENYATAKAN PANGGILAN / RENCANA-NYA ATAS KITA (Keluaran 3:10)
* Dalam masa pengembaraan Musa, justru Tuhan mengutusnya menjadi alat Tuhan untuk membebaskan Israel. Rencana Tuhan yang besar atas Musa, terjadi bukan di istana Mesir (zona nyaman), tapi di padang Midian (zona tidak nyaman).

3. MEMPERLIHATKAN KEMULIAANNYA (Keluaran 3:2)
• Semak yang terbakar namun tidak hangus memberikan makna ; dalam zona tidak nyaman sekalipun, di tempat yang kita pikir tidak ada kemuliaan Tuhan, Tuhan dapat menyatakan kemuliaanya, dan dalam kemuliaannya itu ada mujizat, pertolongan, tuntunan, jawaban dan jalan keluar.

PENUTUP
Zona tidak nyaman seringkali dihindari orang, apalagi saat ini dunia sedang menghadapi krisis global di mana semua orang berusaha untuk bertahan dan tetap hidup dalam zona nyamannya. Marilah kita belajar dan berpegang kepada Firman Tuhan, karena melalui zona tidak nyaman Tuhan mengijinkan kita memasukinya agar dapat melihat kemuliaan Tuhan yang semakin besar. Bertahanlah dan yakinilah kebaikan Tuhan yang tak habis-habisnya atas umatNya. Amin!

SIKAP BENAR DALAM PENANTIAN

Saat ini kita tengah berada di masa yang baru, di mana biasanya kita menanti-nantikan rencana Tuhan dalam kehidupan kita digenapi. Di waktu yang dahulu, mungkin kita mengalami hal-hal yang tidak kita harapkan. Ada hal-hal yang sudah kita rencanakan dan kita atur dengan baik menurut pikiran kita, dan kita memperkirakan mendatangkan hasil yang baik, namun ternyata realitasnya tidak seturut dengan apa yang kita cita-citakan.

Bagaimanakah sikap yang benar di saat kita menanti-nantikan janji Tuhan digenapi dalam hidup?

Kita harus meneguhkan iman kita kepada Tuhan, dengan cara :

  1. Selalu sabar menantikanNya (Roma 12:12, 1 Korintus 13:7, Galatia 5:22 dan Ibrani 6:15)

    Sabar artinya kita mau tetap menantikan Janji Tuhan dan tidak berusaha mencari jalan pintas untuk membuat kita menerima apa yang kita nantikan. Sabar juga adalah keputusan untuk tetap bertahan dalam apa yang kita Imani.

  2. Senantiasa percaya pada JanjiNya (Amsal 3:5 dan Ibrani 11:8-11)

    Percaya kepada Tuhan artinya kita yakin bahwa apa yang Tuhan rancangkan pasti baik dan pasti digenapi, walau pikiran mengatakan itu tidak mungkin. Percaya bukan hanya sekedar taat, tetapi sebuah keputusan.

  3. Melakukan dengan setia apayang dipercayakanNya (Lukas 16:10-13, 1 Timotius 6:11)

    Proses penantian bukanlah masa yang pasif, justru dalam penantian lah kita harus lebih rajin lagi untuk melakukan apa yang sudah Tuhan percayakan kepada kita anak-anakNya.

Penutup

Berjalan Bersama Tuhan tidak ada yang instan dan langsung jadi, setiap proses akan kita alami semata-mata karena Tuhan mau melihat kita diubahkan dalam masa penantian tersebut, sehingga kita semakin lagi serupa dan segambar dengan Tuhan Yesus. Amin!

SERUPA DAN SEGAMBAR ELOHIM

Roma 8:28-30

 

Kita dipanggil dan dipilih Tuhan untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya, Yesus. Kita harus menjadi serupa Kristus karena :

  • Merupakan kehendak Elohim (Roma 8:29)
  • Merupakan tujuan hidup orang percaya (Filipi 3:10)
  • Merupakan kewajiban orang Kristen (1 Yohanes 2:6)

Hal-hal dalam keseharian kita yang harus kita perhatikan agar hidup kita semakin lagi serupa dan segambar dengan Kristus adalah :

  1. Miliki Karakter Kristus, yaitu Buah Roh! (Galatia 5:22-23)

Buah Roh sudah tertanam di dalam diri kita yang percaya pada Yesus karena kita memiliki Roh Kudus, tetapi kita harus dengan sadar memilih untuk melakukan / mempraktekan buah Roh tersebut.

  1. Memiliki hidup yang dapat dipercaya / berintegritas seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego

Integritas adalah melakukan apa yang benar, tanpa tujuan atau motivasi lain, sama seperti Tuhan Yesus. Oleh karena itu ketika kita memiliki integritas maka kita tengah melakukan apa yang Tuhan Yesus lakukan dahulu.

 

Penutup

Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Elohim, namun citra tersebut rusak ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Karena pengorbanan Yesuslah maka manusia dipulihkan sehingga dapat menjadi serupa kembali seperti Elohim (Kisah Para Rasul 3:21). Penghalang yang membuat orang tidak mengalami pemulihan hidup adalah karena terus menerus mengikuti kebiasaan dunia, sehingga malah menjadi serupa dengan dunia (Roma 12:2). Oleh karena itu di era Pantekosta ketiga ini kita harus berjalan seiring dengan Roh Kudus, intim dengan Tuhan dan menjadi serupa dengan Dia dan bukan dengan dunia. Amin!

SADAR DAN BERJAGA-JAGA

1 Petrus 5:8

 

Satu nubuatan mengenai Tuhan Yesus yang pasti belum digenapi adalah mengenai kedatanganNya yang kedua. Kita semua orang percaya saat ini tengah menanti-nantikan kedatanganNya. Sikap dan perbuatan kita selama masa penantian inilah yang nantinya akan menentukan apa yang akan kita terima di hari kedatangannya kelak.

Dari Firman di atas, sikap yang benar di saat kita menantikan kedatangan Tuhan adalah :

  1. Sadar
  • Kita harus sadar siapa diri dahulu dan siapa diri kita saat ini di hadapan Tuhan. (Roma 3:23 dan Roma 6:23)
  • Kita juga harus sadar akan tugas yang kita emban (1 Petrus 2:9)
  • Kita juga harus sadar bahwa kita berharga di mata Elohim (Yesaya 43:4)
  • Kita juga harus sadar akan status dan arti status kita (Yohanes 1:12)
  1. Berjaga-jaga
  • Artinya kita dalam keadaan tidak tertidur, dala keadaan siaga karena waktu kedatanganNya tidak kita ketahui. (Markus 13:31-37, 1 Tesalonika 5:6)
  • Berjaga-jaga supaya jangan jatuh ke dalam pencobaan (Matius 26:71)
  • Berjaga-jaga dalam menghadapi serangan Iblis (1 Petrus 5:8)
  • Berjaga-jaga dalam menantikan tuntunan Tuhan (Habakuk 2:1)
  • Berjaga-jaga adalah sikap yang dikehendaki Tuhan (Lukas 12:37)

Penutup

Marilah kita hidup dalam keadaan sadar dan berjaga-jaga setiap hari, dan senantiasa dalam tuntunan Roh Kudus sehingga kita hidup dalam kebenaran, kesetiaan dan dalam iman. Amin!

HIDUP DALAM KEJUJURAN

Matius 50:23b

Jujur artinya berkata sebenarnya dan tidak berkata bohong. Untuk hidup di dalam kebenaran, kita harus hidup dengan jujur di hadapan Tuhan. Terkadang karena suatu hal yang kita lakukan, kita berbohong di hadapan manusia, padahal kalau kita bohong di hadapan manusia berarti kita juga bohong di hadapan Tuhan, dan kalau di hadapan manusia yang kita bisa lihat kita bisa berbohong, apakah kita bisa jujur di hadapan Tuhan yang kita tidak lihat?

Oleh karena itu mari kita pelajari mengenai kejujuran dari hambaNya Daud.

Teladan hidup Daud :

  • Hidupnya jujur (Mazmur 119:128)
    • Daud adalah seorang Raja yang berkuasa, namun di hadapan Tuhan Ia tetap merendahkan dirinya., sehingga ketika ia jatuh dalam dosa dan ditegur dengan keras oleh Tuhan, ia langsung bertobat dan mengakui dosanya. Ia tidak mencoba untuk membela dirinya, melemparkan kesalahannya kepada orang lain, ataupun lari dari konsekwensi yang harus ia tanggung. Itulah mengapa Tuhan sangat mengasihi Daud, karena ia jujur di hadapan Tuhan.
  • Hidupnya merendahkan diri di hadapan Tuhan (Mazmur 60)
    • Daud mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan. Ia datang dan merendahkan dirinya untuk memohon pertolongan Tuhan karena ia meraa tidak ada apa-apanya. Ini adalah sebuah pengakuan yang jujur di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa.
  • Hidupnya berharap pada Tuhan (Mazmur 38:16)
    • Pengharapannya kepada Tuhan begitu total. Ia tidak mau mengadalkan dirinya sendiri karena ia tahu semua keberadannya hanyalah karena kemurahan Tuhan dan mengalkan kekuatannya sendiri hanyalah sebuah perbuatan yang sia-sia.

Penutup

Di setiap kesuksesan Daud, ada Tuhan di baliknya. Tuhan berperan dan beracara dari awal sampai dengan akhir kehidupan Daud. Marilah kita juga hidup di dalam kejujuran karena pasti hati Tuhan disenangkan. Belajarlah dari kesalahan, koreksi senantiasa hati kita dan belajarlah jujur dalam setiap perkataan dan tindakan kita, maka penyertaan Tuhan akan terus ada sepanjang hidup kita. Amin!

MELAKUKAN KEHENDAK ELOHIM

Efesus 5:15-17

 

Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali sudah sangat dekat. Mereka yang akan diangkat dalam rapture dan bertemu dengan Tuhan di awan-awan permai pastilah mereka yang hidupnya berkenan di mata Tuhan. Dalam Kisah Para Rasul 13:22 Daud dikatakan berkenan di hadapan Tuhan karena melakukan kehendak Tuhan. Oleh karena itu kita pun harus melakukan kehendak Tuhan. Continue reading “MELAKUKAN KEHENDAK ELOHIM”

DISIPLIN ROHANI

 

 

 

1 Yohanes 2:1-6

 

Sebagai manusia, kita terbiasa untuk melihat kepada “panutan” kita. Kita menjadikan mereka sebagai standar atau pembanding dalam apa yang kita lakukan. Apalagi di dalam gereja, kita menghormati para pemimpin kita dan seringkali kita menjadikan mereka “panutan” kita.

Namun sesungguhnya, standari kehidupan kita haruslah mengacu kepada pribadi Yesus seperti apa yang tertulis dalam Firman Tuhan tadi. Teladan kita adalah Dia, dan standar kehidupan yang harus kia kejar adalah “hidup sama seperti Yesus hidup”.

Untuk mencapai standar tersebut tidaklah mudah, kita harus memiliki “kedisplinan rohani”. Continue reading “DISIPLIN ROHANI”