PENYERTAAN TUHAN

Keluaran 13:20-22 dan Keluaran 15:22-27

 

Dalam kehidupan orang percaya, ada terjadi hal-hal yang kita tidak inginkan seperti musibah, kegagalan atau bahkan kemalangan. Di saat seperti itu mungkin timbul pertanyaan, “Dimanakah penyertaan Tuhan itu?” Pertanyaan ini bisa saja muncul kalau kita memiliki konsep yang keliru mengenai penyertaan Tuhan, dan tidak sedikit yang mundur dari imannya ketika proses kehidupan terjadi dalam hidupnya. Jika kita mengerti arti yang tepat dari “penyertaan Tuhan”, maka kita akan dapat bertahan dalam setiap proses kehidupan.

Apakah arti dari “penyertaan Tuhan” ?

  1. Penyertaan Tuhan bukan berarti hidup bebas dari masalah
  • Dalam Keluaran 13:20-22 Tuhan menyertai umatNya dalam bentuk tiang api dan tiang awan.
  • Tetapi dalam Keluaran 14:1-2 Tuhan memerintahkan Musa untuk membawa umat Israel berkemah di Pihahirot yang artinya adalah “Jalan Lembah”. Lembah melambangkan kesusahan dan kesukaran.
  • Tuhan ijinkan umat Israel untuk menghadapi masalah, supaya umat Israel dapat melihat betapa besar dan dashyatnya Tuhan ( Keluaran 14:31)
  1. Penyertaan Tuhan bukan berarti kita akan selalu berkecukupan (Keluaran 15:24)
  • Tuhan membawa umat Israel ke dalam situasi dimana mereka berkekurangan.
  • Penyertaan Tuhan tidak bisa diukur dari keberhasilan seseorang dalam hal materi.
  • Ada saatnya Tuhan mengijinkan umatNya masuk ke dalam keadaan berkekurangan supaya kita dapat melihat bahwa Dia senantiasa akan mencukupkan.
  1. Penyertaan Tuhan berarti Tuhan menuntun umatNya pada jalan yang benar (keluaran 15:27)
  • Pada perjalanan berikutnya akhirnya umat Israel sampai di sebuah tempat yang memiliki air berkelimpahan dan buah kurma
  • Artinya, walau Tuhan mengijinkan kita mengalami kekurangan atau kesukaran, bukan berarti Tuhan sengajakan itu terjadi, tapi kekurangan dan kesukaran itu adalah bagian dari sebuah perjalanan yang nantinya PASTI berakhir dengan baik.

Penutup

Kita bersyukur bahwa Tuhan berjanji untuk senantiasa menyertai kita sampai pada kesudahannya, oleh karena itu tetaplah percaya, apapun hal atau perkara yang saat ini kita alami, Tuhan senantiasa beserta kita dan Ia tidak akan membiarkan kita. Amin!

JANJI PENYERTAAN TUHAN

Tahun yang baru selalu identik dengan harapan yang baru. Akan keadaan yang lebih baik dari tahun yang sebelumnya. Namun ada juga orang-orang yang pesimis dengan tahun yang baru, dan ada juga orang yang pasrah dan kehilangan gairahnya akan tahun yang baru.

Tuhan memberikan tema bagi Gereja kita, yaitu Tahun Permulaan yang Baru, dimana Tuhan berjanji untuk memberikan berkat, anugerah, penyertaan bahkan mujizat yang baru atas kita. Berikut ini adalah nasehat Tuhan bagi kita di Tahun yang baru :

  • Jangan terikat masa lalu (Filipi 3:12-14)
    • Jika kita lihat kembali kepada Alkitab, kita dapat melihat bagaimana bangsa Israel disaat keluar dari Mesir, walaupun mereka sudah dijanjikan kondisi dan keadaan yang lebih baik di tanah perjanjian, mereka terus membandingkan dengan keadaan mereka sebelumnya di Mesir. Ikatan masa lalu mereka lebih kiat dibandingkan harapan mereka akan masa depan.
    • Istri Lot, ketika meninggalkan Sodom hatinya masih terikat dengan apa yang ia miliki sehingga ia menoleh ke belakang dan akhirnya menjadi tiang garam.
    • Yusuf, ketika melewati semua proses mulai dari dijual sebagai budak sampai ia keluar dari penjara, ia memilih untuk tidak tinggal di masa lalu, ia memilih untuk maju dan berharap pada masa depan yang lebih baik sesuai apa yang Tuhan janjikan bagi dia.
    • Paulus, sebelumnya adalah seorang penganiaya Jemaat, namun ketia Tuhan “memanggilnya”, ia menolak untuk tinggal di masa lalu dan meresponi dengan benar panggilan Tuhan.
  • Arahkan pandangan kepada Tuhan (Kolose 3:1-2)
    • Kalau kita memandang Tuhan, maka kita tidak akan takut akan masa depan kita, karena Tuhan menjanjikan penyertaanNya bagi kita. Kita tidak sendirian!
    • Ketakutan adalah musuh dari iman dan tanpa iman kita tidak akan mendapatkan apa yang sudah Tuhan janjikan bagi kita. Bahkan dalam Ibrani 11:6a tertulis bahwa tanpa iman kita tidak berkenan di hadapanNya.
    • Ketika pandangan kita terarah kepada Tuhan, kita mendapatkan kekuatan yang baru. Oleh karena itu janganlah melihat ke masa lalu, janganlah khwatir dan terfokuskan kepada masa depan, mulailah bersama-sama dengan Tuhan maka Ia akan membawa kita melalui Tuhan ini dengan dashyat!

Penutup

Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita, oleh karena itu arahkanlah pandangan kita kepada Tuhan dan yakinlah bahwa Ia akan membawa kita melalui 2018 dengan luar biasa. Amin!

TAHUN PERMULAAN YANG BARU

Dalam penanggalan Ibrani, mulai dari 21 September 2017 sampai dengan 28 September 2018 kita memasuki tahun “Ayin Chet” yang artinya ” Tahun Permulaan yang Baru”. Artinya yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang (2 Koritus 5:17). Yang tidak baik sudah berlalu, yang baik sedang datang. Yang sakit disembuhkan, yang lemah dikuatkan. Yang miskin diperkaya. Marilah kita imani bahwa 2018 menjadi sebuah tahun di mana Tuhan memberikan pemulihan, kesembuhan, dan berkat yang berlimpah. Bersama Tuhan tidak ada yang mustahil. Syaratnya kita harus melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan di Tahun yang baru ini, yaitu :

  • Harus mengasihi Tuhan di atas segalanya
    • Sesuai dengan perintah Tuhan di Matius 22:37-39
    • Juga merupakan buah Roh (Galatia 5:22)
    • Harus menghasilkan buah (Yohanes 15:6)
    • Percaya dan jangan ragu (Mazmur 37:5)
  • Harus menjadi pemenang
    • Jangan lari dari persoalan (Yakobus 1:12)
    • Dengan cara dan rancangan Tuhan (Yesaya 55:8-9)
    • Dengan sepenuhnya mengandalkan Tuhan (Yeremia 17:7)
    • Bukan melawan darah dan daging (Efesus 6:12)
  • Harus dipenuhi dengan Roh Kudus
    • Karena Roh Kudus adalah Kuasa (Kisah Para Rasul 1:8)
    • Dapat melihat seperti apa yang Tuhan lihat (Matius 14:31)
    • Dapat menerima Mujizat (1 Raja-Raja 17:7-16)

Penutup

Firman Tuhan ini dapat menjadi bekal bagi kita untuk menghadapi tahun 2018. Marilah kita renungkan dan tanamkan kuat di hati kita agar Tahun 2018 kita mengalami perubahan karakter menjadi seperti Yesus dan juga menikmati pemulihan dan berkat berlimpah-limpah dari Tuhan. Amin!