ORANG YANG TAAT TUHAN

Matius 2:12

Kisah orang Majus yang turut datang dari tempat yang jauh untuk menyembah Yesus adalah salah satu kisah yang menarik dalam perayaan Natal. Bagaimana mereka mencari dengan melihat bintangNya di Timur, sampai ketika mereka hendak pulang kembali ke negerinya, mereka mentaati tuntunan Tuhan untuk melewati jalan lain sehingga luput dari Herodes. Sebuah perenungan bagi kita di akhir tahun 2022 ini, sejauh manakah kita berjalan dalam ketaatan kepada Tuhan di 2022?
Untuk dapat menilai setiap kehidupan kita, kita dapat melihat dari ukuran ketaatan sebagaimana berikut :

1. MENCARI TUHAN – DENGAN SEPENUH HATI (Matius 2:2, Yesaya 55:6, Yeremia 29:13a)
• Mereka yang mentaati Tuhan harus terlebih dahulu mencariNya, mencari kehendakNya, mencari tuntunanNya, baru dapat mentaatiNya.

2. MENYEMBAH TUHAN – TANPA HENTI (Matius 2:11a, Lukas 4:8)
• Mereka yang mentaati Tuhan pastilah juga menyembah Dia. Karena ketaatan kepada kehendak Tuhan adalah bentuk penyembahan (Roma 12:1)

3. MEMBERI SESUATU KEPADA TUHAN – KINI DAN NANTI (Matius 2:11b, Roma 12:1)
• Mereka yang mentaati Tuhan pasti rindu ketika dapat “memberikan” sesuatu untuk Tuhan, terutama dedikasi untuk hidup Kudus bagi Tuhan.

PENUTUP
Mari introspeksi kualitas ketaatan kita kepada Tuhan di sepanjang tahun ini, sehingga itu bisa jadi modal berharga menghadapi tahun depan yang sekalipun kita belum bisa lihat apa yang akan terjadi, namun kita meyakini pemeliharaan Tuhan yang selalu ajaib di masa-masa yang akan datang tersebut. Amin!

HATI YANG TERJAGA

Yehezkiel 36:26, Amsal 4:23

Minggu lalu kita belajar mengenai mengenai kuasa dari perkataan, dan salah satunya supaya kita dapat senantiasa memperkatakan perkataan yang “memberikan hidup” adalah dengan mengisi hati kita dengan Firman Tuhan. Mengapa menjadi penting kaitan antara mulut dan hati? Karena apa yang diucapkan mulut kita meluap dari hati kita (Lukas 6:45). Oleh karena itu kita harus betul-betul memperhatikan apa yang ada di hati kita agar perkataan kita pun baik dan kita bisa mendapatkan penggenapan janji Firman Tuhan. Kalau kita tidak menjaga hati, maka kita bisa menjadi :

  1. Sombong

    Kesombongan adalah dosa pemberontakan terhadap Tuhan. Kita dapat melihat dalam Alkitab bagaimana Adan dan Hawa jatuh (Kejadian 3:5-6), pemberontakan Lucifer (Yesaya 14:11-15), perlawanan Babel (kejadian 11:2-4) dan arogansi Nebukadnezar (Daniel 4:28-33)

  2. Memiliki motivasi yang salah

    Menjadi orang Kristen artinya menjadi orang yang memiliki tujuan-tujuan surgawi dan bukan duniawi. Kehidupan sehari-hari dan bahkan sampai ke pelayanan semuanya harus terfokuskan kepada Tuhan dan bukan kepada tujuan2 pribadi seperti mencari popularitas dan kekayaan. (Roma 16:17-18)

  3. Mudah menyimpan kesalahan orang lain (Kolose 3:12-13)

    Hati yang tidak dijaga akan mudah tersinggung, sensitive, sulit untuk melupakan kesalahan orang lain. Janganlah lupa, ketidakmampuan kita untuk mengampuni orang lain dapat membuat kita tidak masuk Surga! (Matius 6:14-15)

  4. Tidak bisa Unity

    Untuk unity perlu kerendahan hati. Untuk memiliki kerendahan hati kita harus menjaga hati kita dari kesombongan dan motivasi-motivasi pribadi dan mau mendahulukan orang lain (Filipi 2:1-4)

  5. Perkataannya Negatif

    Perkataan negative (kasar, tidak sopan, mengandung kutuk, sumpah serapah dan caci maki) adalah hal-hal yang tidak boleh ada pada seorang Kristen, dan kalau itu masih ada di mulut kita maka kita harus cek hati kita. (Lujas 6:45)

  6. Mudah jatuh dalam dosa

    Hati yang tak terjaga akan membuat kita mudah jatuh ke dalam berbagai dosa. Pikiran jahat, keinginan mata, nafsu dan kehendak daging bersumber dari hati yang tidak terjaga. (Matius 15:18-19)

Penutup

Mari kita periksa keadaan hati kita, can periksa juga perkataan / ucapan mulut kita. Segeralah bertobat kalau Tuhan membukakan ada hal-hal yang tidak berkenan di hadapanNya, jangan buang waktu karena sekarang masih ada kesempatan! Amin!

TRANSFORMASI KRISTEN

Roma 12:2

 

Setiap orang pasti menginginan hidupnya mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan bisa terjadi karena ada “hal-hal tertentu” yang mendorong sesuatu atau seseorang sehingga perubahan terjadi, entah kea rah yang lebih baik atau sebaliknya. Hal-hal tertentu itu disebut juga dengan “proses”. Proses itu berkaitan dengan situasi dan keadaan yang kita hadapi (masalah, tantangan, rintangan) dan juga waktu. Sebagai orang percaya kita juga pasti mengalami proses-proses kehidupan (Kolose 3:9-10). Bersama Roh Kudus kita pasti dimampukan menghadapi proses sehingga kita dapat mengalami perubahan demi perubahan kea rah yang lebih baik dan itu untuk memuliakan Tuhan. Perubahan yang dimaksud tentunya bukan hanya perubahan jasmani tetapi juga perubahan rohani.

Apakah saja perubahan / transformasi yang harus terjadi di dalam diri seorang yang percaya kepada Kristus?

  1. Hati yang taat (Amsal 4:23)
  • Semua orang tidak bisa tahu isi hati orang lain, tapi hanya Tuhanlah yang mengetahuinya. Tuhan mau pada hari-hari ini kita memiliki hati yang taat, bukan hati yang keras (Yehezkiel 36:26) Jika Tuhan sudah mengingatkan / menegur / menasehati kita, janganlah keraskan hati kita.
  1. Pola pikir selaras Kristus (Filipi 2:5)
  • Pikiran adalah salah satu factor penentu untuk kita bisa mengalami perubahan. Jika pikiran kita selaras dengan pikiran Kristus, maka kita akan mengalami transformasi kehidupan. Hidup kita pasti diubahkan dan kita pasti jadi berkat untuk sesama.
  1. Kedagingan dikalahkan (Roma 8:6)
  • Kehendak daging selalu menginginkan hal-hal yang menyenangkan tubuh. Ketika pikiran kita selaras dengan Kristus, maka Roh akan memampukan kita untuk memikul salib dan kalahkan kedagingan.

Penutup

Transformasi Kristen adalah hal yang Tuhan inginkan atas kehidupan setiap orang percaya. Perubahan juga berbicara mengenai pertobatan, namun bukanlah hanya satu kejadian saja. Pertobatan harus diikuti oleh buah-buah pertobatan, dan itulah perubahan yang akan terjadi di dalam hidup kita. Dari hati yang keras kepada hati yang taat, pola pikir yang salah kepada pola pikir Kristus dan dari melakukan kehendak daging ke melakukan kehendak Roh. Ketika hal itu terjadi, maka kita akan menjadi saksi bagi orang-orang di sekitar kita dan akan banyak yang dituai di masa penuaian besar ini. Amin!

HATI YANG TAAT

Yehezkiel 36:26-27

 

Dalam ayat refrensi di atas, yang adalah ayat emas kita di Tahun Kelahiran yang Baru, kata “hati” ditulis sampai tiga kali, artinya bagi Tuhan perkara “hati” sangatlah penting. Tahun Kelahiran yang Baru diawali dari hati yang baru dan Roh yang baru. Roh yang baru adalah Roh Tuhan yang diam di dalam hati kita sehingga kita memiliki hati yang baru, yaitu hati yang taat kepada Firman dan Ketetapan Tuhan.

Bagaimana supaya kita bisa hidup dalam ketaatan?

  1. Kita harus mau dibentuk untuk dapat mengalami perubahan
  • Dalam Bahasa aslinya, kata “hati yang taat” memiliki makna “hati yang lembut seperti daging”, artinya hati yang lembut, mau ditegur, diajar dan dibentuk.
  1. Kita harus penuh dengan Roh Kudus
  • Taat dalam Bahasa Ibrani adalah basar yang juga berarti daging / kulit khatan. Artinya ketataan berbicara mengenai “sunat hati”, membuang bagian-bagian dari hidup kita yang Tuhan tidak suka dan pasti rasanya sakit. Bagian-bagian yang Tuhan tidak suka itu adalah kedagingan.
  • Tuhan mau kita meninggalkan kedagingan dan hidup dalam Roh (Galatia 5:22-23). Untuk dapat meninggalkan kedagingan kita, maka kita harus hidup dalam Roh, karena kedagingan tidak akan membuat kita mampu taat kepada Tuhan.
  1. Kita harus andalkan iman pada Tuhan
  • Teladani ketaatan Abraham (Ibrani 11:8) Ia percaya dan beriman kepada Tuhan di dalam situasi dan konsisi yang tidak pasti. Ketika ia percaya dan beriman, ia mampu untuk taat.

Penutup

Tahun kelahiran yang baru mengandung berkat bagi mereka yang hatinya mau taat. Ketika kita taat, melakukan “sunat hati”, maka kita akan masuk ke Bait Elohim (Yeheskiel 44:9) dan dalam Bait Elohim senantiasa ada berkat dan kebaikan! Amin!