DENGKI MENGALAHKAN AKAL SEHAT

Markus 15:6-11

Dengki sama dengan iri hati. Dengki adalah emosi negative yang tidak senang atas keunggulan yang dimiliki oleh orang lain. Dengki lahir dari tindakan yang suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Demikian yang dialami oleh Tuhan Yesus, di mana orang-orang Farisi membenciNya dan merasa sangat terganggu dengan apa yang Tuhan Yesus buat kepada orang banyak, sehingga akhirnya mereka “menghasut” massa agar dapat membunuh Tuhan Yesus. Para pembenciNya akhirnya kehilangan akal sehat dan membebaskan seorang penjahat untuk ditukar dengan Yesus. Kedengkian adalah sifat yang sangat merusak, dan ia akan mengkakibatkan :

1. GODAAN TINDAKAN DOSA (Kejadian 4:7)
• Saat Kain iri terhadap Habel, dia menjadi sangat panas hati. Hati yang panas mengalahkan akal sehat dan berpotensi memikir-mikirkan hal yang layak.

2. LAHIR NALURI MEMBUNUH (Kejadian 37:4-5, 11 dan 20)
• Saat saudara-saudara Yusuf dikuasai dengki terhadap Yusuf, timbul keinginan untuk membunuh Yusuf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran yang sehat, apalagi pikiran pikiran yang dikuasai firman.

3. MENGANIAYA ORANG DI BAWAH KITA (1 Samuel 18:9-11)
• Saat Saul tidak bisa menerima bahwa Daud memang lebih unggul darinya, maka Saul merencanakan hal-hal yang jahat atas Daud. Jika kita menjadi atasan (orangtua/pimpinan/senior/dll) dari seseorang yang memiliki reputasi / prestasi yang lebih baik dari kita, kita justru harus bersyukur dan mendorongnya semakin maksimal lagi. Tugas kita me’manage’ mereka agar makin potensial.

4. MATI ROHANI DAN PENYAKIT JASMANI (Amsal 14:30)
• Pikiran yang negative akan memberikan pengaruh negative pula kepada kepada kerohanian kita, kita tidak akan bertumbuh, malah sebaliknya kita bisa “mati rohani”. Hal itu juga akan termanifestasikan di dalam Kesehatan jasmani kita.

PENUTUP
Jangan beri ruang bagi dengki / iri hati untuk tinggal dalam hidup kita. Jangan buka celah atas sifat ini sama sekali, karena hanya akan merusak bahkan menghancurkan hidup kita. Buka lebar-lebar mata hati kita untuk melihat segala kelebihan diri sendiri, bukan sekedar kelebihan orang lain, seolah hidup kita tidak bernilai dan tidak memiliki hal-hal yang positif. Belajarlah untuk selalu mengucap syukur. Amin!

BAHAYANYA IRI HATI

Kejadian 4:1-12, 1 Korintus 3:3b

 

Orang Kristen tidak boleh memiliki sifat ini karena iri hati identic dengan orang yang tidak bisa bersyukur, sedangkan kita diajar oleh Firman Tuhan untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala hal. Iri hati adalah sifat perasaan “cemburu” atau “dengki” kepada orang lain, tidak senang dengan kelebihan atau keunggulan orang lain. Iri hati juga berarti menginginkan sesuatu yang tidak dimilikinya.

Iri hati sangatlah berbahaya dan akibat dari iri hati adalah sebagai berikut :

  1. Kehilangan sukacita (Kejadian 4:5-7)
  • Muka kita itu seperti permukaan air yang memantulkan isi hati kita. Jika kita iri, maka hati kita akan panas, muram, penuh sungut-sungut dan akhirnnya sukacita pun lenyap. Dengan raut muka yang seperti itu maka kita akan memancarkan sesuatu yang negative dari diri kita dan tidak menjadi berkat.
  1. Merancangkan kejahatan (Kejadian 4:7)
  • Iri hati akan membukakan pintu bagi pikiran-pikiran negative untuk masuk dan mempengaruhi kita, bahkan menggoda kita untuk melakukan hal-hal yang jahat. Oleh karena itu kita harus segera “membereskan ” rasa iri sesegera mungkin sehingga kita tidak dipengaruhi dan dikuasainya.
  1. Dapat membunuh / “mematikan” orang lain (Kejadian 4:8)
  • Kalau sampai pikiran kita sudah dipengaruhi oleh si iblis, maka kita dapat melakukan hal-hal yang jahat, bahkan “mematikan”. Kita bisa saja membunuh karakter seseorang, menyimpan benci yang berkepanjangan, dll.

Penutup

Iri hati adalah perasaan yang tidak bisa kita remehkan, bahkan kita harus sesegara membereskannya kalau sampai kita dapati kita iri kepada yang lain. Amsal 14:30 bahkan mengatakan kalau Iri Hati dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu penuhi hati kita dengan syukur agar kita tidak pernah jatuh ke dalam iri hati. Amin!

MENGALAMI DAMAI SEJAHTERA

Yeremia 29:11

Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan dalam kehidupan anak-anakNya, bahkan Ia merancangkan hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera. Namun mengapa masih banyak anak-anak Tuhan yang hidup tidak di dalam damai? Hal itu terjadi karena orang tersebut masih menjalani kehidupan seperti orang dunia, dengan cara dan pola pikir dunia, yaitu masih berdosa, masih khawatir, masih kurang beriman, masih kepahitan, masih berpikiran negatif, masih iri dan dengki. Hal yang kita harus lakukan agar kita bisa hidup di dalam damai sejahtera adalah :

  • Perhatikan dan lakukan perintah-perintah Tuhan (Yesaya 48:18)
    • Perhatikan dan lakukan perintah utama dari Tuhan (Matius 22:37-40)
    • Mengasihi Tuhan ditandai dengan kemauan mentaati kehendak Tuhan dan menjaga hidup yang kudus.
    • Mengasihi sesama ditandai dengan sikap m urah hati, sabar dan mau mengampuni.
  • Jangan pernah berhenti mengucap syukur (Filipi 4:6-7)
    • Sikap mengucap syukur bisa mengatasi rasa kecewa dan khawatir
    • Disiplinkan untuk selalu mengucap syukur “Baik” ataupun “Tidak Baik” kondisinya.
  • Teguhlah dalam iman
    • Karena Kuasa Tuhan sanggup melakukan hal-hal yang tidak bisa kita lakukan. (Efesus 3:20)
    • Karena Tuhan dapat melakukan mujizat yang tidak lazim sekalipun.
  • Selalu berpikir positif (Filipi 4:8-9)
    • Berpikiran negatif hanya menghasilkan stress dan bahkan bisa berkembang menjadi depresi.
    • Berpikiran positif membuat tubuh sehat (Amsal 17:22)
    • Apa yang kita pikirkan adalah pilihan kita, tidak bergantung kepada kondisi eksternal.
  • Buanglah sifat iri hati (Amsal 14:30)
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan ketengangan jiwa dan ketentraman.
    • Kehidupan tanpa iri hati akan memberikan kesehatan / kesegaran bagi tubuh.

Penutup

Tuhan Yesus adalah Raja Damai. Kedamaian kita bersumber daripadaNya. Semakin kita mendekat padaNya, taat pada FirmanNya, maka kita akan semakin lagi merasakan kedamaian. Amin!