KARAKTER YANG HEBAT

1 Samuel 24:9-12

Orang yang berkarakter hebat adalah orang yang menjalani hidup yang mulia, yang menurut Alkitab adalah menjalani kehidupan yang takut akan Tuhan dan berusaha menyenangkan hatiNya, tanpa mempedulikan keadaan kita dan tanpa mengukur apa yang mungkin dinilai orang terhadap kita. Belajarlah dari Raja Daud, sekalipun disalahpahami / difitnah / direndahkan, dia tetap menghasilkan buah yang menyenangkan Tuhan. Mari menjadi orang yang berkarakter hebat dengan cara sbb :

1. TETAP MENGHORMATI (ayat 9)
• Tetap Loyal, tidak mencari pembenaran dan juga tidak membalaskan.

2. TETAP MENJALIN KOMUNIKASI (ayat 10)
• Mengkonfirmasi / klarifikasi jika terjadi kesalahpahaman.

3. TETAP MENGHARGAI (ayat 11)
• Tidak merendahkan mereka yang merendahkan kita.

4. TETAP MENGASIHI DAN MENGAMPUNI (ayat 12)
• Jangan menghakimi, lepaskan pengampunan dan balas dengan kebaikan.

PENUTUP
Agar kita berhasil jadi orang yang berkarakter hebat, kita harus tahan uji dalam berbagai proses pendewasaan yang kita lalui. Sekalipun hidup kita tidak dalam keadaan baik-baik saja (seperti hidup Daud), setiap pergumulan bagi orang percaya pastilah berujung pada kemenangan atas ujian kehidupan apapun. Amin !

DENGKI MENGALAHKAN AKAL SEHAT

Markus 15:6-11

Dengki sama dengan iri hati. Dengki adalah emosi negative yang tidak senang atas keunggulan yang dimiliki oleh orang lain. Dengki lahir dari tindakan yang suka membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Demikian yang dialami oleh Tuhan Yesus, di mana orang-orang Farisi membenciNya dan merasa sangat terganggu dengan apa yang Tuhan Yesus buat kepada orang banyak, sehingga akhirnya mereka “menghasut” massa agar dapat membunuh Tuhan Yesus. Para pembenciNya akhirnya kehilangan akal sehat dan membebaskan seorang penjahat untuk ditukar dengan Yesus. Kedengkian adalah sifat yang sangat merusak, dan ia akan mengkakibatkan :

1. GODAAN TINDAKAN DOSA (Kejadian 4:7)
• Saat Kain iri terhadap Habel, dia menjadi sangat panas hati. Hati yang panas mengalahkan akal sehat dan berpotensi memikir-mikirkan hal yang layak.

2. LAHIR NALURI MEMBUNUH (Kejadian 37:4-5, 11 dan 20)
• Saat saudara-saudara Yusuf dikuasai dengki terhadap Yusuf, timbul keinginan untuk membunuh Yusuf. Tidak ada lagi pikiran-pikiran yang sehat, apalagi pikiran pikiran yang dikuasai firman.

3. MENGANIAYA ORANG DI BAWAH KITA (1 Samuel 18:9-11)
• Saat Saul tidak bisa menerima bahwa Daud memang lebih unggul darinya, maka Saul merencanakan hal-hal yang jahat atas Daud. Jika kita menjadi atasan (orangtua/pimpinan/senior/dll) dari seseorang yang memiliki reputasi / prestasi yang lebih baik dari kita, kita justru harus bersyukur dan mendorongnya semakin maksimal lagi. Tugas kita me’manage’ mereka agar makin potensial.

4. MATI ROHANI DAN PENYAKIT JASMANI (Amsal 14:30)
• Pikiran yang negative akan memberikan pengaruh negative pula kepada kepada kerohanian kita, kita tidak akan bertumbuh, malah sebaliknya kita bisa “mati rohani”. Hal itu juga akan termanifestasikan di dalam Kesehatan jasmani kita.

PENUTUP
Jangan beri ruang bagi dengki / iri hati untuk tinggal dalam hidup kita. Jangan buka celah atas sifat ini sama sekali, karena hanya akan merusak bahkan menghancurkan hidup kita. Buka lebar-lebar mata hati kita untuk melihat segala kelebihan diri sendiri, bukan sekedar kelebihan orang lain, seolah hidup kita tidak bernilai dan tidak memiliki hal-hal yang positif. Belajarlah untuk selalu mengucap syukur. Amin!

BANGKIT DARI TITIK NADIR

1 Samuel 30:1-20

Titik Nadir adalah suatu gambaran tentang keadaan atau posisi kehidupan yang paling bawah dan umumnya setiap orang pernah mengalaminya. Kondisi tersebut adalah kondisi yang tentu tidak pernah kita harapkan atau inginkan, namun kalau ternnyata Tuhan ijinkan itu terjadi dalam kehidupan kita tentunya kita tidak bisa mengelak atau menolaknya. Itulah yang dialami oleh Raja Daud, dan ia yang adalah pahlawan besar Cuma bisa menangis menghadapi keadaan itu.
Namun kita tahu bahwa bagi kita anak2 Tuhan, titik nadir bukanlah sebuah akhir. Kita memiliki Tuhan yang sanggup mengubah keadaan, mejadikan kehidupan dari kematian, keberhasilan dari kegagalan. Marilah kita belajar dari apa yang Daud lakukan ketika ia mengalami titik nadir itu :

1. MENGUATKAN KEPERCAYAANNYA KEPADA TUHAN (ayat 6)
– Arahkan iman kita kepada janji-janji Tuhan, karena janjiNya tidak pernah salah dan Ia tidak pernah lalai untuk menggenapkan janjiNya.
– terkadang kita merasa lelah akan keadaan kita, itu adalah tanda bahwa kita menghadapinya hanya dengan keadaan kita sendiri. Kita memiliki Tuhan yang senantiasa menguatkan dan memampukan kita untuk menanggung apapun situasi yang terjadi saat ini.

2. MEMAKAI SELENDANG / BAJU EFOD (ayat 7)
– Baju Efod adalah baju keimaman yang biasanya digunakan oleh para Imam untukmasuk ke Bait Elohim. Daud menggunakan baju efod dan datang kepada Tuhan dalam doa. Ia mengambil sikap yang tepat, bertanya kepada Sang Maha Tahu, yaitu Tuhan dan tidak mencari petunjuk dari yang lain.
– Doa haruslah menjadi gaya hidup anak2 Tuhan karena tanpa doa hidup kita akan “kering”

3. MENGEJAR APA YANG SUDAH DIAMBIL ( Ayat 8)
– Setelah berdoa, ada hal yang harus Daud lakukan yaitu mengejar orang Amalek sesuai dengan petunjuk Tuhan.
– Ketika Daud melakukan apa yang Tuhan tuntunkan, ia tidak menyerah, walau Sebagian dari orang yang ikut dengan dia harus berhenti karena kecapean.

PENUTUP
Kita dapat melihat bahwa ketika Daud melakukan semua itu, ia bukan saja bangkit dari titik nadir, tetapi ia juga meraih berkat yang luar biasa, harta jarahan dari orang Amalek. Dalam hidup kia terkadang Cuma melihat apa yang buruk, apa yang kurang baik, namun Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang luar biasa, ia dapat menjadikan apa yang menurut kita tidak baik menjadi sebuah berkat luar biasa, semua karena kasihNya kepada kita. Amin!

MERASAKAN KETENANGAN SEJATI

Mazmur 62:2-3

Mazmur ini lahir ketika Daud mengalami masa getir. Ia sedang dalam pelarian, ia sendiri, takut dan sedih. Namun sekalipun jiwanya mengalami tekanan, di sisi lain ia juga merasakan sebuah ketenangan. Mengapa? Karena Daud memiliki hubungan yang pribadi dan dekat dengan Tuhan sehingga ia dapat sepenuhnya bergantung kepada Tuhan. Karena hubungannya yang dekat dengan Tuhan, ia tahu bahwa Tuhan mengasihinya dan peduli padanya sehingga tenang jiwanya. Orang-orang dunia berusaha mencari ketenangan dengan berbagai cara di luar Tuhan, namun kita harus meneladani Daud yang mencari ketenangan itu pada pribadi Tuhan.

Ketenangan yang bisa kita alami dari Tuhan meliputi :
1. TENANG TERHADAP MASA LALU (2 Korintus 5:17)
• Jangan sesali masa lalu (termasuk sedih dan bahkan marah) dan tidak perlu berandai-andai kembali ke masa lalu. Bergeraklah maju ke masa depan.
• Ketahuilah bahwa Tuhan turut bekerja pada masa lalu kita untuk kebaikan kita di masa ini dan masa depan. Tuhan tidak berhenti bekerja atas hidup umat tebusanNya.
• Bersyukurlah atas masa lalu kita (dengan segala pengalaman hidup yang bisa dijadikan pelajaran) dan hadapi masa ini dengan optimis karena Tuhan akan menjadikannya lebih baik dari masa lalu (Pengkotbah 7:10)

2. TENANG ATAS MASA KINI (Filipi 4:13)
• Karena janji Tuhan ini maka kita dapat memiliki keyakinan bahwa Tuhan senantiasa akan memampukan kita untuk menghadapi apapun tantangan yang kita hadapi di hari ini.
• Perkara-perkara yang harus kita hadapi dapat kita tanggung di dalam “Dia”, artinya kita harus senantiasa berjalan dalam keintiman dengan Tuhan, dengan mata yang tertuju kepadaNya, maka kita akan dimampukan melewati apapun tantangan kehidupan.

3. TENANG MENGHADAPI MASA DEPAN (Amsal 23:18, Yeremia 29:11)
• Mengandalkan janji Tuhan mendatangkan rasa tenang. Jikia kita yakin bahwa Tuhan menyertai maka kita akan terus memiliki pengharapan akan masa depan yang lebih baik.
• Yang luar biasa adalah masa depan yang baik itu bukan hanya berbicara kehidupan kita di dunia ini, namun juga kehidupan kita nanti dalam kekekalan bersama Tuhan.

PENUTUP
Tempat pelarian sejati saat kita merasa galau / gelisah / tidak bisa tenang adalah hanya kepada Tuhan saja. Dia adalah Bapa kita yang sungguh baik dan teramat baik yang selalu menolong, menopang dan menyertai setiap langkah hidup kita. Amin!

CARA MENGHADAPI MASA SULIT

Mazmur 23:1-6
Kita tentu memahami betapa sulitnya kondisi di tengah pandemic Covid 19 ini. Selain masalah Kesehatan, ada juga perkara ekonomi yang ikut terdampak juga karena adanya pembatasan kegiatan dari pemerintah. Walaupun saat ini penyebarannya sudah menurun, kita harus akui bahwa ke depan situasi dan kondisi masih banyak ketidakpastian, dan bahkan masih banyak yang saat ini terjebak di situasi yang sulit. Bagaimana sikap kita sebagai seorang prajurit Kristus? Tidak seharusnya seorang prajurit menjadi lemah, tidak bergairah dan pesimis karena kita memiliki komandan yang kita bisa andalkan, karena selain komandan, Ia juga adalah gembala kita yang baik, di mana Ia memberikan petunjuk bagi kita untuk dapat bertahan, yaitu :

1. SELALU BERSIKAP TENANG (ayat 2)
• Sikap tenang lahir dari keyakinan bahwa Tuhan menyertai kita. Keyakinan tersebut muncul jika kita tidak mengandalkan diri kita sendiri. Roh Kudus sudah diberikan kepada kita untuk menuntun dan juga menghibur kita sehingga kita tidak terjebak untuk mengandalkan diri kita sendiri.
• Kualitas keintiman kita dengan Tuhan akan menjadi factor penentu bagaimana kita bisa menghadapi berbagai situasi, terutama situasi sulit. Semakin kita intim dengan Tuhan maka semakin lagi kita akan tenang menghadapi situasi apapun di dalam hidup kita.

2. SADARILAH BAHWA TUHAN TIDAK MEMBIARKAN KITA SENDIRI (ayat 4)
• Kesadaran ini ada jika kita memiliki pergaulan yang karib dengan Tuhan dan FirmanNya. Roh Kudus pasti akan memberikan kekuatan bagi kita agar kita dapat menghadapi situasi sesulit apapun sehingga kita tidak akan pernah merasa sendirian.
• Kuasa Roh Kudus mampu untuk mengusir segala intimidasi dari si jahat sehingga kita tidak terpuruk di dalam emosi dan pikiran yang negative.

3. JANGAN LARI DARI MUSUH (ayat 5a)
• Tuhan menginginkan kita menjadi pribadi-pribadi yang “kuat di dalam Dia”, oleh karena itu kita harus berani untuk menghadapi situasi sulit yang ada di depan kita karena itu adalah proses dari Tuhan untuk membuat kita kuat dan semakin kuat.
• Ingatlah bahwa apapun kondisi sulit yang kita hadapi, musuh kita bukanlah sesama manusia, melainkan kuasa kegelapan yang selalu berusaha untuk menghancurkan iman kita dan mencuri sukacita kita sehingga kita mengalami kesukaran ketika melalui masa yang sulit.
• Selama kita menjadikan Tuhan sebagai komandan dan gembala kita, maka kita tidak perlu takut di masa sulit, karena TUhan seallu siapkan “hidangan” berupa hikmat, solusi dan bahkan juga berkat lewat setiap permasalahan yang kita hadapi.

PENUTUP
Kita memiliki Gembala Agung yang senantiasa siap untuk menuntun dan membawa kita menghadapi setiap musim dengan baik. Oleh karena itu andalkanlah Tuhan dan mendekatlah kepadaNya, maka kita akan keluar dari masa sulit sebagai pemenang! Amin!

HARI DEPAN PENUH HARAPAN

Yeremia 29:11

Setiap orang yang hendak membangun rumah, haruslah membuat rancangannya terlebih dahulu sebagai acuan di saat membangun. Di Tahun yang baru ini, kita pun akan membangun kehidupan kita dan kita butuh acuan agar apa yang menjadi rancangan dan rencana Tuhan tergenapi dalam hidup kita. Satu hal yang pasti, rancangan Tuhan buat kita pastilah damai sejahtera dan bukan untuk mendatangkan kecelakaan, untuk memberikan kepada kita hari esok yang penuh pengharapan. Agar itu terjadi, kita perlu memperhatikan acuan-acuan berikut ini :

  1. Milikilah Perspektif yang benar

    Pola pikir dan cara pandang kita haruslah benar, karena kalau salah kita malah bisa menjadi putus asa dan menyerah. Lihatlah Daud ketika melihat masalah Goliat, ia tidak melihat Goliat dari sudut pandang manusia, tetapi ia melihat dari sudut kebenaran (1 Samuel 17:26). Demikian pula Timotius (1 Timotius 4:12), ia tidak melihat mudanya usia menjadi Batasan untuk menjadi saksi dan teladan bagi yang lain.

  2. Milikilah ketekunan

    Ibrani 12:1 menggambarkan bagaimana kita harus melihat hidup seperti sebuah pertandingan / pelombaan yang harus kita jalani dengan tekun dan gigih. Seorang olahragawan mempersiapkan dirinya jauh sebelum perlombaan dimulai, dan seperti yang tertulis dalam Ibrani 10:36 ketekunan membuat kita memperoleh hasil dari apa yang Tuhan janjikan. Ketekunan juga pada akhirnya menghasilkan pengharapan yang akan membuat kita semakin kuat menghadapi hidup.

  3. Bekerjalah secara maksimal

    Kerjakanlah apapun yang harus kita kerjakan / lakukan dengan sepenuh hati, karena dengan demikian kita akan memperolah hasil yang maksimal (Pengkotbah 9:10). Apalagi jika mengerjakannya dengan mengandalkan hikmat dan inspirasi dari Tuhan, pastilah hasilnya akan menjadi luar biasa (Zakharia 4:6)

Penutup

Kita perlu dan harus mengisi keselamatan kita dengan melakukan kehendak Tuhan, oleh karena itu di perayaan Natal ini marilah kita kembali bersungguh-sungguh dalam melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, karena Ia akan datang segera! Amin!

HIDUP DALAM KEJUJURAN

Matius 50:23b

Jujur artinya berkata sebenarnya dan tidak berkata bohong. Untuk hidup di dalam kebenaran, kita harus hidup dengan jujur di hadapan Tuhan. Terkadang karena suatu hal yang kita lakukan, kita berbohong di hadapan manusia, padahal kalau kita bohong di hadapan manusia berarti kita juga bohong di hadapan Tuhan, dan kalau di hadapan manusia yang kita bisa lihat kita bisa berbohong, apakah kita bisa jujur di hadapan Tuhan yang kita tidak lihat?

Oleh karena itu mari kita pelajari mengenai kejujuran dari hambaNya Daud.

Teladan hidup Daud :

  • Hidupnya jujur (Mazmur 119:128)
    • Daud adalah seorang Raja yang berkuasa, namun di hadapan Tuhan Ia tetap merendahkan dirinya., sehingga ketika ia jatuh dalam dosa dan ditegur dengan keras oleh Tuhan, ia langsung bertobat dan mengakui dosanya. Ia tidak mencoba untuk membela dirinya, melemparkan kesalahannya kepada orang lain, ataupun lari dari konsekwensi yang harus ia tanggung. Itulah mengapa Tuhan sangat mengasihi Daud, karena ia jujur di hadapan Tuhan.
  • Hidupnya merendahkan diri di hadapan Tuhan (Mazmur 60)
    • Daud mencurahkan isi hatinya di hadapan Tuhan. Ia datang dan merendahkan dirinya untuk memohon pertolongan Tuhan karena ia meraa tidak ada apa-apanya. Ini adalah sebuah pengakuan yang jujur di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa.
  • Hidupnya berharap pada Tuhan (Mazmur 38:16)
    • Pengharapannya kepada Tuhan begitu total. Ia tidak mau mengadalkan dirinya sendiri karena ia tahu semua keberadannya hanyalah karena kemurahan Tuhan dan mengalkan kekuatannya sendiri hanyalah sebuah perbuatan yang sia-sia.

Penutup

Di setiap kesuksesan Daud, ada Tuhan di baliknya. Tuhan berperan dan beracara dari awal sampai dengan akhir kehidupan Daud. Marilah kita juga hidup di dalam kejujuran karena pasti hati Tuhan disenangkan. Belajarlah dari kesalahan, koreksi senantiasa hati kita dan belajarlah jujur dalam setiap perkataan dan tindakan kita, maka penyertaan Tuhan akan terus ada sepanjang hidup kita. Amin!

PERSEMBAHKANLAH TUBUHMU

Roma 12:1

Minggu lalu kita bicara mengenai Ibadah yang benar yang dasarnya diambil dari percakapan Yesus dan seorang wanita Samaria. Ibadah yang Benar berbicara mengenai sikap hati dan kondisi hati kita. Hari ini kita berbicara mengenai mempersembahkan tubuh kita bagi Tuhan. Persembahan selalu berbicara mengenai apa yang kita “beri” dan “korbankan” bagi Tuhan, padahal sesungguhnya Tuhan sudah membeli dan membayar kita lunas, artinya seluruh hidup kita seharusnya memang milik Tuhan. Jadi hidup kita saat ini semata-mata hanya karena kemurahan dan kebaikan Tuhan saja, oleh karena itulah sudah sepatutnya kita mempersembahkan tubuh kita sesuai dengan standar yang Tuhan inginkan.

Bagaimana mempersembahkan tubuh sebagai ibadah yang sejati?

  • Sebagai Persembahan yang Hidup
    • Ibadah bukanlah sebagai seremonial / rutinitas saja.
    • Ibadah yang aktif dan bergairah, yang terkespresikan lewat tubuh kita.
  • Sebagai Persembahan yang Kudus
    • Segenap aspek kehidupan kita, sikap, perilaku, cara kita berpikir, semuanya, haruslah Kudus dan memuliakan Tuhan (1 Petrus 1:15-16)
    • Hormat dan Takut akan Tuhan dalam setiap aktivitas kehidupan kita.
  • Sebagai Persembahan yang Berkenan
    • Menggunakan tubuh kita untuk melakukan hal-hal yang menyenangkanNya, dan bukan hanya menyenangkan “daging” kita.
    • Seperti Daud hidupnya berkenan di mata Tuhan karena melakukan kehendak Tuhan pada jamannya (Kisah Para Rasul 13:22)
    • Jadilah prajurit-prajurit Tuhan yang gagah perkasa yang gaya hidupnya berdoa, memuji dan menyembah Tuhan dalam unity siang dan malam.

Penutup

Marilah kita mempersiapkan diri kita sebagai umat yang layak bagi Tuhan sebelum kedatangan Tuhan untuk kedua kali. Prajurit-prajurit Tuhan harus mempersembahkan tubuhnya bagi kemuliaan naman Tuhan. Itu adalah hal yang menyenangkan hati Tuhan. Amin.

SELAMA MASIH ADA KESEMPATAN

Roma 14:12

Alkitab menunjukan kepada kita bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh dengan belas kasih kepada setiap orang. Elohim adalah kasih. KerinduanNya adalah untuk semua orang diselamatkan dan hidup kekal bersama denganNya di Surga. Namun Alkitab juga mengajarkan kepada kita bahwa Ia adalah Tuhan yang Konsisten dengan janji dan perintahNya, bahwa segala sesuatu yang kita perbuat di dalam hidup ini suatu saat nanti harus kita pertanggungjawabkan kepadaNya. Kita bersyukur kalaupun kita berdosa, maka Dia memberikan kepada kita kesempatan untuk bertobat dan berubah. Namun tidak selamanya kesempatan itu ada.

Beberapa orang berikut ini menjadi peringatan agar kita terus hidup dalam takut akan Tuhan :

  • Daud (2 Samuel 11:27)
    • Daud melakukan sesuatu yang jahat di mata Tuhan. Tuhan kemudian mengutus nabi natan untuk menegur Daud (2 Samuel 12:9). Daud menyesal (2 Samuel 12:13) dan ia bertobat.
    • Alkitab mencatat bahwa Daud tidak pernah melakukan dosa yang sama.
    • Tuhan memulihkan keadaan Daud, bahkan Tuhan berkenan atas hidupnya (Kisah Para Rasul 13:22)
  • Paulus (Kisah Para Rasul 9:1-4)
    • Saulus adalah seorang yang menganiaya orang-orang percaya. Namun Tuhan memberikan kesempatan bagi Saulus untuk bertobat dan berubah.
    • Saulus berganti nama menjadi Paulus, dan menjadi murid Tuhan yang luar biasa. Hampir seluruh isi Perjanjian Baru adalah hasil dari tulisannya yang diinspirasikan oleh Roh Kudus.
  • Hizkia (2 Raja-Raja 20:1-6)
    • Tuhan memberikan kesempatan kepada Hizkia dengan memperpanjang hidupnya 15 tahun lagi. Namun Hizkia tidak menggunakan kesempatan tersebut dengan baik.
    • Hizkia berubah menjadi tinggi hati dan tidak mendidik keturunanya (Manasye) untuk hidup takut akan Tuhan.
    • Pada akhirnya, harta dan kerajaannya hancur. (2 Raja-Raja 20:17)

Penutup

Jikalau saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk hidup, maka kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk berubah semakin lagi lebih baik dan berkenan di hadapan Tuhan. Selama masih ada kesempatan, marilah kita manfaatkan hari-hari kita untuk terus diproses menjadi pribadi yang serupa dengan Tuhan Yesus. Amin!

MELAKUKAN KEHENDAK ELOHIM

Efesus 5:15-17

 

Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali sudah sangat dekat. Mereka yang akan diangkat dalam rapture dan bertemu dengan Tuhan di awan-awan permai pastilah mereka yang hidupnya berkenan di mata Tuhan. Dalam Kisah Para Rasul 13:22 Daud dikatakan berkenan di hadapan Tuhan karena melakukan kehendak Tuhan. Oleh karena itu kita pun harus melakukan kehendak Tuhan. Continue reading “MELAKUKAN KEHENDAK ELOHIM”