BERSATU DAN BERTUMBUH

Ibrani 10:25

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat

Kondisi terakhir sekarang ini yang semua serba online sebetulnya sangat membantu setiap kita untuk terus rajin mengikuti pertemuan ibadah, karena kondisi serba online ini meminimalis semua hambatan yang justru kerap terjadi saat offline. Pertemuan ibadah ini sangat penting karena akan sulit bagi setiap kita untuk bisa tetap bertumbuh jika kita tidak terlibat aktif dalam persekutuan dengan saudara2 seiman, karena setiap kita butuh untuk saling dikuatkan, ditegur, dihibur dan diingatkan terutama saat kondisi tidak sesuai dengan harapan dan doa kita.
Tuhan Yesus segera dating dalam waktu yang sudah sangat dekat, pastikan setiap kita didapati dengan roh yang masih menyala2 dan tetap setia.

Salah satu faedah dari persekutuan dengan saudara2 seiman adalah agar kita tetap Bersatu dan bertumbuh selalu senantiasa , Filipi 2 : 1-5 ciri orang yang bertumbuh adalah sbb;

1. ADA KASIH YANG NYATA (Filipi 2 : 1)
Saling menolong di saat ada yang kesusahan misalnya dengan saling menghibur, saling menegur dalam kasih, saling menguatkan dll, ini hanya terjadi jika kita aktif bersekutu dengan rekan2 seiman.

2. ADANYA KESATUAN YANG TERPELIHARA (Filipi 2:2)
Sebagai tubuh Kristus kita memiliki berbagai bagian dengan fungsi yang berbeda, tetapi kita semua sehati sepakat memiliki 1 tujuan yang sama , yaitu melakukan kehendakNya untuk kemuliaan namaNya. Perbedaan latar belakang, fisik, profesi, latar belakang Pendidikan dll akan sangat mendukung kita dalam menegakan kerajaan Tuhan di muka bumi ini, lewat kasih dari setiap kita dalam kehidupan kita masing2.

3. ADA KERENDAHAN HATI UNTUK SALING MEMPERHATIKAN (Filipi 2: 3-4, 6-8)
Bukti adanya sikap rendah hati dalam diri kita masing2 adalah adanya rasa ingin saling memperhatikan kepentingan orang lain. Tuhan Yesus pun sudah memberikan teladan dengan menjadi hamba di dunia ini agar manusia bisa mengenal kasih Bapa dan memperoleh keselamatan. Kita pun harus meneladani Yesus dengan membagikan kasih dan memperhatikan kepentingan orang lain supaya mereka semua mengenal Kasih Yesus dalam hidup kita.

4. ADANYA KEDEWASAAN ROHANI SEPERTI YESUS (Filipi 2:5)
Dewasa rohani artinya, kita paham betul apa yang menjadi tujuan utama hidup kita dan focus di situ, yaitu menyelesaikan amanat agung dari Tuhan kita sendiri ;

PENUTUP
Sudahkah kita menjadi murid2 Kristus yang senantiasa Bersatu dan bertumbuh senantiasa? Marilah kita setia dan selalu menyala-nyala memberikan hidup kita untuk kemuliaan namaNya . (Filipi 2: 9-11)

DI TEMPAT PERSEMBUNYIAN

Yesaya 26:20
Firman ini adalah pesan dari Tuhan bagi kita saat ini ketika kita masih menghadapi bahaya dari Pandemi Covid-19. Saat Tuhan memperingatkan kita melalui FirmanNya, kita harus menanggapinya dengan serius karena pasti ada maksud dan tujuan dari peringatan tersebut, yaitu untuk kebaikan kita umatNya. Namun bersembunyi di sini bukanlah sebuah sikap pasif tidak berbuat apa-apa, karena dalam persembunyian justru kita berkesempatan untuk melakukan hal-hal yang positif dan justru membangun keimanan dan kerohanian kita, yaitu :
Namun Firman Tuhan di atas menjelaskan secara gamblang apa yang menjadi kehendak Tuhan dari kita , yaitu :

1. TERUS MENERUS MEMBANGUN KEINTIMAN (Mazmur 132:7)
• Jangan kendur untuk datang ke kediamanNya Tuhan melalui doa, pujian dan penyembahan yang konsisten, serta persekutuan kita dengan FrmanNya
• Dengan membangun keintiman, maka saat-saat kita dalam persembunyian ini justru menjadi saat di mana kita bertumbuh dimana hasil dari pertumbuhan rohani itu akan nampak dalam keseharian kita.
• Dalam masa persembunyian ini, kita juga berkesempatan untuk mefleksikan kehidupan kita, melihat Bersama Roh Kudus, apakah ada dalam kehidupan kita yang masih harus dibereskan dan dilepaskan. Dengan demikian hubungan kita dengan Tuhan akan terjalin dengan benar sebab tidak ada dosa yang menghalangi doa-doa kita.

2. TERUS MENERUS MENJAGA KEWASPADAAN (Ibrani 4:1)
• Kita harus waspada secara rohani agar tidak “tertinggal” (tidak masuk ke tempat perhentian / ke tempat yang tetapkan) sehingga tidak mengalami janji-janji Tuhan.
• Penyebab “ketinggalan” adalah tidak taat kepada Firman Tuhan (Ibrani 3:12) sehingga bisa terpikat oleh tipu daya dosa (Ibrani 3:13)

PENUTUP
Bersembunyilah barang sesaat lamanya. Sementara itu tetaplah waspada dan teruslah bangun keintiman dengan Tuhan. Miliki hati yang peka pada suara Tuhan dan jadilah bijak (Amsal 27:12) . Tuhan selalu rindu untuk memberkati, menolong, dan melepaskan kita dari kesesakan. Amin!

SUDAH DEWASA BELUM?

Ibrani 5:11-14
Sebagai ciptaan yang baru, sejak kita bertobat kita menjalani proses kehidupan yang terus menerus supaya kita secara utuh menjadi manusia baru. Ketika kita lahir baru, kita menjadi kanak-kanak rohani, di mana dalam Firman Tuhan digunakan analogi makanan sebagai sebuah tolak ukur kedewasaan rohani seseorang. Orang yang masih kanak-kanan rohani masih memerlukan susu untuk bertumbuh, sedangkan orang yang sudah dewasa rohani mampu mencerna makanan yang lebih keras. Artinya orang-orang yang masih kanak-kanak rohani masih mencerna perkara-perkara yang mudah dan belum bisa mendapatkan teguran. Orang yang dewasa rohani mengkomsumsi makan rohani yang membuatnya semakin memahami nilai-nilai kebenaran yang hakiki yang terdapat pada Tuhan Yesus yang juga membuatnya terus bersikap menjadi semakin sama dengan Tuhan Yesus. Karena “kerasnya’ makanan rohani tersebut, terkadang orang dewasa rohani harus rela ditegur dan terus hidup dalam kekudusan dan pertobatan setiap harinya.
Untuk jelasnya, menjadi dewasa rohani ditandai oleh hal-hal sebagai berikut :

1. Bisa (dan terbiasa) mengkomsumsi makanan keras (1 Korintus 3:1-3)
• Tidak terus menerus berkutan pada pengajaran dasar kekristenan, tetapi menyiapkan diri untuk menerima pemahaman doctrinal berupa visi / peringatan / teguran karena ia tahu itu baik dan akan menjaga Kesehatan rohaninya serta membuat kedewasaan rohaninya bertumbuh.
• Tidak mencari hal-hal yang sekedar menyenangkan telinganya (2 TImotius 4:3-4), melainkan mencari prinsip kebenaran, sekalipun itu bisa menggoncangkan apa yang selama ini dipahami / dipegang sebagai pengajaran.

2. Hidupnya terus bertumbuh ke arah Kristus ( Efesus 4:15)
• Walau belum sempurna seperti Tuhan Yesus, namun ada perubahan signifikan dalam karakter yang buahnya dengan jelas dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya, karena perubahan tersebut adalah sesuai dengan kehendak Bapa.
• Pertumbuhan identik dengan perubahan, dan perubahan pada umumnya tidak menyenangkan. Artinya jika kita saat ini dalam situasi yang tidak menyenangkan, itu adalah tanda bahwa kita tengah berada di dalam sebuah proses pendewasaan.

PENUTUP
Kekristenan bukanlah sesuatu yang statis, harus ada perubahan dan pertumbuhan. Yang anak-anak bertambah dewasa dan terus semakin dewasa sehingga siap untuk menjadi mempelai Kristus. Tidak ada anak-anak yang bisa menjadi mempelai, pernikahan hanyalah bagi orang yang dewasa. Marilah kita terus bertumbuh menuju kedewasaan rohani karena Tuhan Yesus Sang memperlai pria kita segera akan datang! Amin

DISUKAI TUHAN DAN MANUSIA

1 Samuel 2:26, Lukas 2:52

Sebagai pengikut Kristus, kita haruslah bertumbuh. Pertumbuhan itu bukan hanya mengenai hal-hal rohaniah, tapi juga mencakup kepada hal-hal lahiriah, salah satunya adalah karakter. Karakter anak-anak Tuhan haruslah bertumbuh menjadi lebih baik, sehingga buah-buahnya dapat dikecap oleh orang-orang di sekitar kita, sebagaimana Samuel, Ia bertumbuh dalam Kebenaran sehingga ia semakin disukai baik di hadapan Tuhan maupun di hadapan manusia.

Ciri orang yang disukai Tuhan dan Manusia adalah :

  1. Suka mengampuni (Amsal 17:9)

    Kasih mau menutupi kesalahan, artinya tidak mengungkit-ungkit apa yang sudah lalu, namun menerima dan melupakannya atas dasar kasih.

  2. Bukan pembuat masalah (Mazmur 52:3, Yeremia 4:22)

    Jangan jadi pembuat masalah / kejahatan / keonaran / keributan / kedurhakaan. Semuanya hanya akan menyebabkan hati yang tersakiti. Mulailah untuk melihat diri kita sebagai pemberi solusi, atau pembawa damai.

  3. Jadi “agen kebaikan” (Kisah Para Rasul 9:36)

    Jadilah seperti Dorkas yang mengisi hidupnya dengan berbuat baik dan bersedekah. Lakukanlah dengan hati yang tulus, bukan dengan mengharapkan balasan atau pamrih.

Penutup

Orang yang disukai Tuhan adalah mereka yang hidup berjalan melakukan Firman Tuhan. Ketika kita mengasihi Tuhan dan sesama dan hal itu dilakukan dalam hidup kita, maka hidup kita akan menjadi kesaksian dan membuka jalan bagi jiwa-jiwa untuk dimenangkan bagi Tuhan. Amin!

PERBESAR KAPASITASMU

Lukas 6:38

 

Menurut penanggalan Yahudi, saat ini kita sudah berada di dalam tahun 5779 atau disebut jua ” Ayin Tet”. Lata “Tet” digambarkan seperti “wadah”. Wadah memiliki fungsi untuk menampung sesuatu. Hari ini kita akan Bersama-sama belajar mengenai “daya tamping” atau “kapasitas” hidup kita. Kapasitas setiap kita bukanlah suatu keadaan yang tidak bisa kita ubah. Semakin kita perbesar kapasitas kita, maka Tuhan akan semakin “memenuhi” diri kita dengan segala kemampuan yang kita butuhkan. Untuk terus melihat berkat, kemampuan, kebaikan dan kemuliaan yang semakin besar Tuhan berikan atas hidup kita, maka kita harus memperbesar kapasitas kita dengan cara :

  1. Terus Belajar (Ulangan 8:5)
  • Kita harus mau terus belajar, karena dengan belajar maka kita tengah memperbesar kapasitas kita. Orang Israel ketika keluar dari Mesir, mereka harus melewati “Sekolah Padang Gurun” sebelum masuk Kanaan.
  • Di situlah mereka memperbesar kapasitas mereka karena apa yang akan Tuhan berikan di depan tidak akan dapat mereka terima dengan kapasitas yang mereka miliki saat itu. Di situlah Umat Israel memperbesar kapasitasnya, dari level Budak menjadi level pemilik. Saat kita mau belajar, maka kita sesungguhnya sedang memperbesar Kapasitas kita.
  1. Terus Berlatih (1 Korintus 9:25-27)
  • Olahragawan melatih tubuh mereka agar mereka bisa menjadi pemenang. Mereka melatih tubuh mereka agar stamina dan skill mereka bertambah. Diperlukan perjuangan keras, keuletan dan kekonsistenan untuk dapat memperbesar kapasitas fisik mereka.
  • Kita dapat melatih diri kita dalam hal apapun, baik rohani maupun jasmani. Selama kita melihat hidup sebagai kesempatan untuk melatih diri kita, maka kita akan terus memperbesar kapasitas kita.
  1. Terus Berubah (Ibrani 5:13-14)
  • Proses bertumbuh dari anak kecil menjadi dewasa adalah sebuah proses memperbesar kapasitas. Kita harus melihat hidup sebagai sebuah proses bagi kita untuk berubah, terus ke arah yang semakin baik. Kita merubah pola pikir kita, kita juga harus merubah kebiasaan-kebiasaan kita, semuanya adalah supaya kita menjadi dewasa dan bertambah kapasitasnya.
  • Dewasa juga berarti memiliki panca indera yang terlatih, artinya semakin lagi kita berubah dalam kepekaan dan pola pikir kita (Roma 12:2)

Penutup

Marilah kita perbesar kapasitas kita, agar di era Pentakosta yang ketiga ini Tuhan memenuhi kita dengan Pengurapan, Kebaikan, Kemuliaan yang terus semakin besar untuk KerajaanNya. Amin!

MENGALAMI PERTUMBUHAN IMAN

Matius 17:20

Setiap orang memiliki kondisi iman yang berbeda satu sama lain. Itulah mengapa walaupun ada dua orang yang sama-sama beribadah di satu tempat yang sama, pertumbuhan imannya berbeda, karena kondisi iman kita sangat bergantung kepada bagaimana kita meresponi Firman Tuhan, dan bagaimana cara kita meresponi Firman Tuhan bergantung kepada kondisi iman kita masing-masing.

Bukti bahwa ada beberapa kondisi iman yang berbeda :

  • Iman yang lemah (Roma 14:1 dan Iman yang kuat (1 Korintus 16:13)
  • Iman yang kecil (Matius 8:26) dan iman yang besar (Matius 15:28)
  • Iman kanak-kanak (1 Korintus 13:11, 14:20 dan Iman dewasa (Ibrani 5:14)
  • Kurang beriman (Matius 14:31) dan beriman sepenuhnya (Matius 21:21-22)

     

Bagaimana supaya kita mengalami pertumbuhan iman?

  1. Iman bertumbuh karena Firman Tuhan (Roma 10:7)

    Iman kita tumbuh karena kita mendengar Firman Tuhan. Oleh karena itu kita perlu mendengar Firman Tuhan setiap hari. Kita perlu untuk secara konsisten mengambil waktu untuk membaca / mendegar Firman Tuhan, merenungkannya dan melakukannya.

  • Iman bertumbuh karena pengujian (1 Petrus 1:6-7)

    Tuhan ijinkan masalah dan tantangan terjadi dalam hidup kita karena Ia tahu, lewat pengujian iman itu tumbuh, dengan syarat kita selalu meresponi setiap tantangan tersebut dengan benar dan dengan cara yang Tuhan kehendaki.

  • Iman bertumbuh dalam penganiayaan dan penderita

    Firman Tuhan dalam 1 Timotius 3:12 mengatakan bahwa setiap orang yang beribadah di dalam Yesus akan mengalami aniaya. Karena setiap penderitaan adalah karunia bagi kita dan alat yang untuk tepat bagi Tuhan untuk menumbuhkan dan meneguhkan iman kita. (Filipi 1:29)

  • Iman tumbuh karena persoalan

    Janganlah alergi dengan masalah dan persoalan, karena Tuhan memakain persoalan sebagai alatNya untuk kita bertumbuh dan berbuah. Ingatlah bahwa persoalan bukanlah sesuatu yang harus kita takuti, tetapi merupakan cara Tuhan untuk membawa kita ke level yang lebih tinggi.

     

Penutup

Akhir tahun adalah momen yang tepat bagi kita untuk mengevaluasi kembali hidup kita, apakah kita mengalami pertumbuhan iman atau sebaliknya. Ingatlah bahwa hidup kita seharusnya adalah karena percaya bukan karena melihat. Amin!

DEWASA ROHANI PART 2

1 Korintus 13:11    

Di Cool minggu lalu kita sudah belajar mengenai ciri-ciri orang Kristen yang belum dewasa rohaninya. Sekarang kita akan belajar mengenai ciri-ciri orang Kristen yang dewasa rohani.

Mengapa kita harus dewasa rohani? Masa dimana kita sekarang h idup adalah masa akhir jaman, dimana setiap orang percaya saat ini sedang menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali untuk menjemput mempelaiNya. Mempelai adalah orang-orang Kristen yang sudah dewasa rohani. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjadi orang-orang Kristen yang dewasa rohani.

Ciri-ciri orang Kristen yang dewasa rohaninya :

  1. Hidup seturut kehendak Tuhan (Matius 7:21)

    Orang yang hidup seturut kehendak Tuhan adalah orang-orang yang melakukan kehendak Tuhan pada jaman ini. Kita harus belajar untuk taat dan melakukan kehendakNya setiap saat sehingga di saat Ia datang, kita siap menjadi mempelaiNya.

  2. Belajar melayani orang lain (Galatia 5:13)

    Ketika melayani orang lain, kita bertumbuh dewasa karena banyak hal yang akan memperkaya baik pemahaman kita akan Firman maupun pertumbuhan karakter kita. COOL adalah sarana yang tepat untuk melayani satu sama lain, sehingga umat Tuhan bertumbuh dewasa rohani.

  3. Hidup yang berbuah (Yohanes 15:2)

    Hidup dalam mentalitas Kerajaan Elohim adalah hidup yang memberikan dampak dan berbuah menjadi berkat bagi sesama.

  4. Memiliki Tanggung Jawab (Matius 25:21)

    Bertanggung jawab dalam setiap tugas dan kepercayaan yang diberikan, baik dalam pelayanan, keluarga ataupun pekerjaan.

     

PENUTUP

Ingat sekali lagi, saat Kristus datang kelak yangn kedua kalinya, Dia akan datang menjemputmempelai-mempelaiNya. Mempelai yang dikenan Tuhan adalah setiap orang percaya yang didapati dewasa rohaninya. Pastikan setiap kita sedang bertumbuh menjadi dewasa rohani dan menjadi serupa seperti Sang Mempelai, Tuhan Yesus Kristus. Amin

DEWASA ROHANI PART 1

Efesus 4:13    

 

Sebagaimana halnya pertumbuhan seoran anak, sejak dari lahir kemudian bertumbuh secara usia, berkembang baik fisik maupun jiwanya menuju dewasa, demikian pula kita sebagai manusia rohani bertumbuh, sejak kita lahir baru dan menjadi “bayi rohani”, bertumbuh menjadi “anak rohani” dan akhirnya “dewasa rohani”. Proses ini tidak berjalan dengan instan, namun melewati sebuah proses.

Kedewasaan rohani tidak diukur dari berapa lamanya seseorang menjadi Kristen, tetapi diukur kedekatan orang tersebut dengan Tuhan dan bagaimana ia menghasilkan buah-buah dari kehidupannya. Ciri-ciri orang yang belum dewasa rohani adalah :

  1. Tidak mau makanan yang keras (1 Korintus 3:2)

    Makanan keras bagi manusia rohani kita adalah Firman Tuhan yang menegur, menasehati dan memperingatkan. Topik seperti ini tidak nyaman bagi mereka yang masih “bayi rohani”

  2. Egois dan Emosional (1 Korintus 3:3)

    Mereka yang belum dewasa rohani senang mencari perhatian orang, belum dapat mengontrol emosi dan kurang dapat menguasai dirinya sendiri, sehingga sering terjadi perselisihan.

  3. Kurang mengucap syukur (Ayub 2:9-10)

    Karena belum dewasa, mereka akan selalu menuntut dan mengeluh. Tidak pernah puas akan apa yang diterima kalau tidak sesuai dengan keinginannya sendiri, dan gampang bersungut-sungut.

  4. Tidak tahan terhadap ujian (2 Korintus 13:5)

    Saat menghadapi masalah / persoalan, cenderung untuk lari dan menghindar dibandingkan menghadapinya. Lebih suka berada di comfort zone.

     

PENUTUP

Kita semua akan bertambah tua, namun untuk menjadi dewasa adalah sebuah pilihan. Marilah kita periksa keadaan diri kita, apakah di dalam diri kita masih ada ciri-ciri orang yang belum dewasa rohani. Lewatilah proses pendewasaan rohani, walaupun tidak nyaman namun kita akan bertumbuh dan semakin lagi diubahkan Tuhan menjadi serupa dengan Dia. Amin!