MENOLAK KEKECEWAAN

Yohanes 16:1, Markus 10:21-22

Dalam kehidupan ini, setiap tindakan kita yang menunjukkan karakter Kristus, bisa saja disalahmengerti oleh orang-orang dunia. Bahkan lebih dari itu, dunia bisa memutarbalikkannya sehingga seolah kita yang salah dan layak dimusuhi atas tindakan kita tersebut. Di saat menghadapi situasi seperti itu, hendaknya kita tidak menjadi kecewa. Seumpama kita menjadi kecewa (seperti kisah “anak muda yang kaya”), itu harus ditangani dan disembuhkan, karena jika tidak, kita bisa mundur dan meninggalkan Tuhan,
Prinsip untuk menolak kekecewaan:

1. MEMUTUSKAN UNTUK TIDAK KECEWA (Flp.4:6)
• Ambillah keputusan untuk menjalani hidup tanpa rasa kuatir.
• Saat tekanan kekecewaan datang, bersegeralah mengungkapkannya pada Tuhan.
• Mengeluhlah kepada Tuhan, bukan mengeluh tentang Tuhan.

2. BERSERAH TOTAL / LET GO & LET GOD (Mzm.46:11)
• Tuhan pasti punya rencana yang baik atas umatNya. Biarkanlah Dia bekerja dan kita jangan ambil pusing sehingga jadi kecewa..
• Ijinkanlah Tuhan menyelesaikan maksudNya, sampai kita kelak mengerti mengapa hal-hal tertentu diijinkan terjadi atas hidup kita.
• Belajarlah dari Sadrakh – Mesakh – Abednego: Mereka tetap masuk dapur api tapi mereka tetap tidak kecewa pada Tuhan; hasilnya mujizat dan kemuliaan.
• Belajarlah dari Yusuf: 13 tahun dikecewakan manusia, tapi tetap tidak kecewa pada Tuhan; hasilnya kuasa dan kemuliaan.

3. MENERIMA & MENIKMATI KEADAAN (2Kor.12:8-9)
• Ini kunci untuk mengalahkan kekecewaan.
• Milikilah keberanian untuk menghadapi hidup dengan berbagai situasi yang di luar rencana kita. Keberanian itu datangnya dari rasa percaya kepada rencana Allah yang indah atas hidup kita.

PENUTUP
Prinsip-prinsip ini memampukan kita selalu bisa menang atas rasa kecewa. Kita selalu bisa berdoa dan berserah disertai ucapan syukur kepada Tuhan. Ucapan syukur mampu menguburkan perasaan ketidakadilan / kekecewaan. Amin!

BELAJAR HIDUP DENGAN RASA CUKUP

Filipi 4:11-12

Rasul Paulus membagikan pengalaman hidupnya yang selalu bersyukur dalam segala keadaan, baik suka maupun duka, baik ketika berkekurangan ataupun ketika berkelimpahan. Ia bisa tetap bersyukur karena ia menjalani hidupnya dengan rasa cukup.

Bagaimana kita belajar untuk hidup dengan rasa cukup?

1. TERIMA KENYATAAN TENTANG KEADAAN KITA APA ADANYA (Lukas 3:14)

• Janganlah biarkan perasaan “selalu kurang” ada dalam hidup kita. Bersukurlah senantiasa dengan keadaan yang Tuhan ijinkan terjadi saat ini.
• Tidak bisa menerima keadaan akan membawa kita dalam dosa ketamakan yang mengakibatkan kejatuhan dalam hal pencobaan (1 Timotius 6:9)

2. TIDAK MEMBANDINGKAN KEADAAN DENGAN ORANG LAIN (Yakobus 4:2)

• Waspadai “iri hati”. Ketidakpuasan dengan keadaan akan mengakibatkan perasaan tidak cukup yang kemudian mendorong kita untuk bersungut-sungut dan akhirnya iri hati.
• Di jaman modern dengan maraknya sosial media, kita harus bijak dalam mengikuti siapa yang mau kita lihat dan ikuti karena dari situlah seringkali sadar atau tidak kita mulai membandingkan keadaan kita dengan orang lain.

3. FOKUS HIDUP UNTUK HARTA YANG KEKAL (Matius 6:20)

• Jangan salah prioritas. Hal-hal di dunia ini adalah sementara. Janganlah kejar yang sementara, namun mengabaikan perkara-perkara yang kekal.
• Mengumpulkan harta di surga harus menjadi prioritas kita sebagai orang percaya.

PENUTUP
Janganlah kita terjebak focus untuk memuaskan keinginan kita sehingga pada akhirnya kita jatuh ke dalam berbagai maca dosa dan pelanggaran. Belajarlah untuk memiliki rasa cukup dan bersyukurlah selalu. Fokuslah kepada harta yang kekal dan percayalah bahwa Tuhan akan memenuhi segala kebutuhan kita seturut kekayaan dan kemuliaannya di dalam Kristus Yesus. Amin!

MENANTI JANJI TUHAN

Yosua 21:45

Berbagai macam tantangan dalam kehidupan bisa membuat kita kehilangan atau kekurangan berbagai hal dalam hidup ini. Kalau kita menghadapinya, janganlah sampai kita menyerah pada keadaan, karena kita memiliki Tuhan yang bisa diandalkan untuk memulihkan kondisi jiwa / mental / Kesehatan / keluarga / keuangan / pelayanan dan lain sebagainya. Kita memegang teguh janji Tuhan karena Ia tidak pernah berdusta (Yousa 211:45, Bilangan 23:19). Yang perlu kita lakukan adalah menguatkan hati kita untuk menantikan janji-janji Tuhan. Orang yang menanti-nantikan Tuhan akan memiliki kekuatan yang luar biasa / meluap-luap / meledak-ledak karena kuasa Tuhan yang bekerja di dalam kita (Yesaya 40:29-31)
Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan dan janjiNya akan melakukan hal-hal berikut ini :

1. BERSYUKUR DI SEGALA KEADAAN (1 Tesalonika 5:18, Ibrani 13:5)
• Sikap bersyukur dapat menenangkan hati karena kita mempercayakan diri kepada Tuhan yang tidak akan membiarkan / meninggalkan kita.3
• Dalam kelimpahan maupun kekurangan, kita harus senantiasa bersyukur dan jangan lupakan pertolongan Tuhan di masa lalu.
• SIkap bersyukur membuat kita merasa cukup, sehingga bisa menghindarkan diri dari kebiasaan bersungut-sungut.

2. BERDOA TANPA HENTI (Filipi 4:6-7, Kisah Para Rasul 16:25-26)
• Berdoa mengingatkan kita akan sumber pengharapan kita dan bagaimana Ia tidak pernah gagal di dalam menggenapkan janjiNya. Oleh karena itu kita harus terus berdoa sehingga pengharapan dan iman kita semakin kuat kepadaNya.
• Berdoa di masa sulit terkadang lebih sulit dibanginkan di masa tenang, oleh karena itu tetaplah berdoa dan peliharalah dengan tekun dan teguh kebiasaan ini.

3. MENABUR PERBUATAN BAIK (Galatia 6:9-10, Mazmur 126:5-6)
• Taburan kebaikan pasti mendatangkan tuaian kebaikan pula. Gunakan kesempatan menabur kebaikan yang Tuhan beri selama kita masih hidup.
• Menabur benih di masa sulit adalah korban terbaik di hadapan Tuhan. Persiapkan diri kita untuk panen raya atas taburan seperti ini.

PENUTUP
Dapatkan selalu kekuatan baru sambal menanti-nantikan Tuhan, sehingga sekalipun janji Tuhan belum tergenapi saat ini, kita tetap dapat bersukacita dan penuh dengan damai sejahtera. Kita harus tetap ada di dalam Tuhan, maka janjiNya pasti digenapi. Doa kita tidak akan sia-sia. Amin!

SENANGKANLAH TUHAN

Mazmur 116:12

 

Jika kita pernah ditolong oleh seseorang, di mana pertolongan itu datang di saat yang sangat kita butuhkan, pastilah pertolongan tersebut tidak akan pernah kita lupakan. Bahkan mungkin timbul keinginan di hati kita untuk bisa membalas kebaikan orang tersebut kelak nanti. Itu artinya kita tahu makna dari membalas budi.

Bagaimana dengan relasi kita selama ini dengan Tuhan? Bukankah Tuhan sudah tak terhitung banyaknya menolong kita dalam hidup ini? Bukankah KasihNya begitu besar dan melimpah dalam hidup kita? Beberapa waktu lalu kita pernah bahas bahwa tidak akan mungkin kita membalas semua kebaikan Tuhan dalam hidup kita, namun ada satu hal yang dapat kita lakukan untuk Dia, yaitu menyenangkan hatiNya.

Beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menyenangkan hatiNya adalah :

  1. Bersyukurlah senantiasa (1 Petrus 2:9-10)
  • Bahwa Tuhan sudah mengangkat kita menjadi keluarga Elohim
  • Bahwa kita sudah ditebus dari kegelapan maut kepada terangnya yang hidup
  • Bahwa kita sudah dikasihani Tuhan dan diangkat menjadi anak-anakNya
  1. Milikilah Hobi yang baru (Kolose 3:1-2, Matius 6:33)
  • Hobi memikirkan hal-hal yang rohani
  • Hobi mengutamakan hal surgawi daripada duniawi
  1. Libatkanlah diri dalam pekerjaan Kerajaan Elohim (1 Korintus 15:58, Kolose 3:23)
  • Terlibat di dalam pelayanan, bisa di COOL atau di dalam Gereja
  • Karena dilakukan untuk Kerajaan Elohim, maka kita melakukannya dengan semangat Ilahi dan bukan karena formalitas, rutinitas.

 

Penutup

Menyenangkan Tuhan seharusnya menjadi sebuah gaya hidup sehari-hari bagi kita anak-anak Tuhan, sebuah gaya hidup yang taat kepada Firman dan menjadikan Tuhan sebagai focus utama dalam hidup. (Yohanes 14:15, 1 Petrus 1:14) Amin!

BAHAYANYA IRI HATI

Kejadian 4:1-12, 1 Korintus 3:3b

 

Orang Kristen tidak boleh memiliki sifat ini karena iri hati identic dengan orang yang tidak bisa bersyukur, sedangkan kita diajar oleh Firman Tuhan untuk senantiasa mengucap syukur dalam segala hal. Iri hati adalah sifat perasaan “cemburu” atau “dengki” kepada orang lain, tidak senang dengan kelebihan atau keunggulan orang lain. Iri hati juga berarti menginginkan sesuatu yang tidak dimilikinya.

Iri hati sangatlah berbahaya dan akibat dari iri hati adalah sebagai berikut :

  1. Kehilangan sukacita (Kejadian 4:5-7)
  • Muka kita itu seperti permukaan air yang memantulkan isi hati kita. Jika kita iri, maka hati kita akan panas, muram, penuh sungut-sungut dan akhirnnya sukacita pun lenyap. Dengan raut muka yang seperti itu maka kita akan memancarkan sesuatu yang negative dari diri kita dan tidak menjadi berkat.
  1. Merancangkan kejahatan (Kejadian 4:7)
  • Iri hati akan membukakan pintu bagi pikiran-pikiran negative untuk masuk dan mempengaruhi kita, bahkan menggoda kita untuk melakukan hal-hal yang jahat. Oleh karena itu kita harus segera “membereskan ” rasa iri sesegera mungkin sehingga kita tidak dipengaruhi dan dikuasainya.
  1. Dapat membunuh / “mematikan” orang lain (Kejadian 4:8)
  • Kalau sampai pikiran kita sudah dipengaruhi oleh si iblis, maka kita dapat melakukan hal-hal yang jahat, bahkan “mematikan”. Kita bisa saja membunuh karakter seseorang, menyimpan benci yang berkepanjangan, dll.

Penutup

Iri hati adalah perasaan yang tidak bisa kita remehkan, bahkan kita harus sesegara membereskannya kalau sampai kita dapati kita iri kepada yang lain. Amsal 14:30 bahkan mengatakan kalau Iri Hati dapat menyebabkan penyakit. Oleh karena itu penuhi hati kita dengan syukur agar kita tidak pernah jatuh ke dalam iri hati. Amin!

MEMBALAS KEBAIKAN TUHAN

Mazmur 116:12-19

 

Jika kita merenungkan semua perbuatan Tuhan dalam hidup kita, dengan segera kita bisa menyadari bahwa sesungguhnya tidak ada satu perbuatan pun yang dapat kita lakukan untuk dapat membalas semua kebaikan Tuhan. Itulah juga yang dirasakan oleh Pemazmur ketika ia menulis ayat tadi. Yang dapat kita lakukan bukanlah sebuah tindakan untuk membayar / membalas kebaikanNya, tetapi sebagai apresiasi dan pengakuan atas karyaNya atas hidup kita dalam bentuk pengucapan syukur, karena sesungguhnya kita tidak dapat membalas kebaikan Tuhan.

Ungkapan syukur yang bisa kita lakukan adalah :

  1. Mengangkat Piala Keselamatan (Mazmur 116:13a)
  • Saksikan kepada dunia melalui hidup kita bagaimana rasa hormat, kagum dan takut kita kepada Sang Juruselamat, melalui kegiatan kita sehari-hari.
  • Saksikan kepada dunia bagaimana Tuhan berkarya dalam hidup kita.
  1. Mempersembahkan Korban Syukur
  • Hidup kita adalah persembahan yang hidup (Roma 12:1), oleh karena itu kita harus senantiasa menyadari bahwa hidup kita bukanlah milik kita lagi, sepenuhnya milik Tuhan dan untuk kemuliaan nama Tuhan.
  • Persembahan yang kita berikan di Rumah Tuhan (Mazmur 116:19) adalah juga bentuk persembahan atau korban syukur.
  1. Menyerukan Nama Tuhan (Mazmur 116:13b)
  • Memiliki kehidupan doa, pujian dan penyembahan yang terus menerus dan tidak berhenti.
  • Tekun melakukan persekutuan dengan orang-orang beriman

Penutup

Jalanilah hidup yang tidak pernah terputus dari Tuhan. Ungkapkan syukur kita kepada Tuhan sebagai balasan atas perbuatanNya atas hidup kita. Jagalah persekutuan dengan Tuhan, maka hikmat, kebijaksanaan, kekuatan, penyertaan dan perlindungan Tuhan akan terus senantiasa menyertai kita. Amin!

MENGUCAP SYUKUR SENANTIASA

1 Tesalonika 5:18

Mengucap syukur adalah sebuah ungkapan rasa terima kasih yang ditujukan kepada Tuhan. Rasa terima kasih ini seringkali kita ungkapkan jika keadaan baik, atau baru menerima berkat, atau baru sembuh dari sakit, atau jikalau kita mendapatkan sesuatu yang baik dalam hidup. Sebagai orang percaya, Firman Tuhan mengajar kita untuk mengucap syukur bahkan di saat keadaaan atau situasi tidak menyenangkan. Namun seringkali hal itu menjadi sulit untuk kita lakukan karena berkaitan dengan perasaan kita disaat menghadapi situasi tersebut. Oleh karena itu kita harus mengenali perasaan-perasaan sehingga kita dapat menemukan solusinya dan dapat tetap mengucap syukur.

  1. Perasaan Takut dan Khawatir
  • Di saat kita takut dan khawatir akan apapun, maka perasaan cemas itu akan menguasai kita sehingga sulit untuk mengucap syukur.
  • Solusinya adalah di dalam Matius 6:25-34, Matius 8:23 – 27
  1. Perasaan bimbang dan bingung dalam memutuskan suatu pilihan
  • Ketika kita diperhadapkan kepada sebuah pilihan yang pelik, dimana konsekwensi dari pilihan ini akan berdampak besar pada kehidupan kita, maka kita akan sulit untuk mengucap syukur.
  • Solusinya adalah di dalam Roma 8:28 dan Filipi 1:3-11
  1. Perasaan Stress, Depresi dan Tertekan
  • Di saat kita stress, dan dalam kondisi tertekan, jikalau kita biarkan perasaan ini menguasai kita, maka kita akan sulit untuk mengucap syukur.
  • Solusinya adalah di Mazmur 42:4-11

 

PENUTUP

Mengucap syukur adalah sebuah tindakan Pengakuan untuk selalu mengandalkan Tuhan. Di saat kita melakukannya maka kita akan mempercepat janji Tuhan digenapi di dalam hidup kita, namun di saat kita bersungut-sungut, maka kita akan seperti umat Israel yang menghabiskan 40 tahun berputar-putar di Padang Gurun. Karena itu latihlah diri kita untuk mengucap syukur senantiasa, apapun situasi dan kondisi yang kita alami. Amin

Tuhan Atas Hari Baik dan Hari Buruk

Bagaimanakah kita dapat melewati hari2 buruk kita? Apakah sikap yang berkenan di mata Tuhan di saat-saat seperti itu?

Ayub 10

Dalam Firman Tuhan di atas kita dapat merasakan bagaimana ‘getir’ nya isi hati Yakub. Kalau kita melihat apa yang terjadi di dalam hidupnya kita dapat sengan mudah mengerti dan memahami kegetirannya. Tapi bagaimanakah sikap kita yang berkenan di hadapan Tuhan di saat menghadapi hari2 buruk dalam hidup kita?
Continue reading “Tuhan Atas Hari Baik dan Hari Buruk”