TETAP TENANG DI TENGAH BADAI

Markus 4:39-40

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami badai kehidupan, yang berupa datangnya masalah (besar) di berbagai lini kehidupan; pekerjaan, keluarga, kesehatan, keuangan, dsb. Badai memang datang tanpa pemberitahuan dan badai bisa menciptakan ketakutan serta kekuatiran. Bagaimana cara agar kita selalu bisa tenang di tengah badai?

1. TETAP PERCAYAI TUHAN (Mrk.4:40)
• Tuhan janji untuk menyertai umatNya (Yesaya 43:2).
• Tuhan sesungguhnya tidak pernah ‘tidur’ (Markus 4:39)

2. PUTUSKAN UNTUK TIDAK KUATIR (Filipi 4:6)
• Lakukan tindakan iman berupa ucapan syukur sekalipun situasi sulit, maka yang akan terjadi kemudian adalah hadirnya kekuatan ilahi berupa rasa tenang di hati / pikiran kita, yaitu damai sejahtera dari Tuhan.

3. BADAI PASTI REDA
• Tidak ada badai yang tidak reda / bersifat kekal.
• Badai adalah sarana pendewasaan karakter orang percaya, termasuk untuk membuatnya bertobat; itu artinya badai yang diijinkan Tuhan pada dasarnya bertujuan baik (Roma 8:28).
• Badai membuat orang percaya senantiasa tidak mau jauh dari Tuhan

PENUTUP
Orang percaya tidak perlu dikuasai ketakutan, karena Tuhan kita lebih besar dari segala badai apapun. Yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya adalah keteguhan hati untuk bergantung penuh pada Tuhan. Amin!

SIAP MENGHADAPI BADAI

Matius 7:24-27

Perikop di atas adalah pengajaran dari Tuhan Yesus mengenai orang bijak dan orang yang bodoh. Orang yang bijak adalah orang yang mendengar Firman Tuhan dan melakukannya. Dari pengajaran itu kita juga tahu bahwa badai bisa saja datang dan terjadi dalam kehidupan semua orang. Kita juga memahami bahwa dalam kehidupan ini terkadang ada hal-hal yang tidak bisa kita hindari. Oleh karena itu tidak ada pilihan lain bagi kita selain mempersiapkan diri kita untuk menghadapinya.

Badai dapat datang kapan saja. Bagaimana kita harus mempersiapkan diri?
1. SIKAP YANG BENAR
• Jangan abai terhadap realitas hidup ini. Badai bisa menyerang berbagai aspek kehidupan. Persiapkanlah diri kita dalam semua bidang.
• Ketika badai benar terjadi, jangan takut dan kecewa pada Tuhan.
• Jaga kualitas keintiman dengan Tuhan. Perbanyak doa, pujian dan penyembahan kita, khususnya dalam unity / kebersamaan.

2. TEGUH DALAM KOMUNITAS
• Kita harus memiliki / berada di dalam komunitas yang dapat mendukung kita saat “badai” datang.
• Ada berkat besar melalui komunitas rohani kita : Saling berbagi, saling menguatkan, saling mendoakan, dan bahkan saling memberi berkat atau dengan hal lainnya.

PENUTUP
Kita tidak bisa tahu kapan badai akan datang dan bagaimana hidup kita akan terdampak karenanya. Tetapi kita bisa mempersiapkan diri kita agar ketika badai datang kita tetap dapat berdiri tegak seperti rumah yang didirikan di atas batu. Marilah kita persiapkan diri kita sedemikian rupa bersama dengan Tuhan, sehingga kita tidak perlu khawatir atau resah akan badai apapun yang akan datang. Amin

HIDUP KUAT DI TENGAH BADAI

Filipi 4:13
Jika kita melihat kondisi kehidupan saat ini, apalagi di tengah kondisi PMKM yang sedang kita sama-sama hadapi, pastilah kita akan melihat kesusahan dan kesulitan. Di satu sisi kita bergumul agar kita tidak ikut terkena pandemic virus Covid-19, di sisi lain kita juga bergumul agar dapat terus bertahan dan terus melanjutkan seluruh aspek kehidupan kita, apakah itu pekerjaan, usaha, studi dan bahkan ibadah kita.
Kalau kita merenungkan apa yang Paulus tulis dalam Firman tadi, kita mungkin mengira Rasul Paulus tengah dalam kondisi “siap tempur”, bersemangat dan siap untuk “berperang”. Namun kebenarannya, Rasul Paulus menulis surat tadi dalam keadaan dipenjara, tidak jelas akan masa depannya. Namun dalam situasi dan kondisi yang tidak menguntungkan sekalipun, Rasul Paulus tetap Kuat sehingga atas ilham Roh Kudus ia bisa menuliskan Firman tadi. Bagaimana kita bisa tetap kuat dan menang dalam kondisi yang tidak kita harapkan?

1. TIDAK MEMAKAI KEKUATAN KITA SENDIRI (Filipi 4:13)
• Seberat apapun masalah menurut kita, ketika kita menghadapinya dengan kekuatan yang berasal dari Tuhan pastilah kita dapat menanggungnya. Jadi bukan kita yang kuat, tapi Tuhan yang memampukan kita untuk kuat.
• Semakin kita pakai kekuatan sendiri semakinkita tidak mampu mengatasi dan pada akhirnya kita akan menjadi letih dan kalah. Percayakanlah kepada Tuhan untuk mengambil alih.

2. JADIKAN TUHAN SEBAGAI TEMPAT PERLINDUNGAN (Mazmur 144:2)
• Kalau kita berlindung dan mengandalkan manusia, kita akan berakhir dengan rasa kecewa. Namun ketika kita berlindung dan berharap hanya kepada Tuhan maka pertolonganNya pasti datang dan tidak pernah datang terlambat.
• Berharaplah hanya kepada Tuhan dan jadikanlah Tuhan sebagai tempat sandaran kita sepenuhnya.

3. SIKAP HATI YANG TENANG (Habakuk 3:16)
• Ketika kita mempercayakan hidup kita pada Tuhan, maka kita dapat menghadapi masalah dengan tenang, karena kita yakin bahwa Tuhanlah yang memegang kendali hidup kita.
• Ketidaktenangan berasal dari sikap mengandalkan diri sendiri. Saat kita berusaha lepas dari masalah dengan kekuatan kita sendiri, justru kita akan membuat kita terjerumus lebih dalam ke permasalahan kita.

PENUTUP
Masalah tidak akan pernah berhenti hadir dalam hidup kita. Hadapilah dan tetaplah kuat, selama Tuhan menjadi tempat perlindungan kita, maka Ia akan membawa kita melalui masa sukar dengan kemenangan. Tetaplah tenang dan berserahlah penuh pada Tuhan! Amin!