DOA YANG PENUH KUASA

 

2 Tawarikh 7:15

 

Nafas kehidupan orang Kristen adalah doa. Tapi apakah doa kita orang-orang percaya berkuasa? Apakah setiap kita berdoa ada Kuasa Tuhan yang bekerja? Apakah setiap doa kita mendatangkan Kuasa Tuhan? Seperti apakah Doa yang berkuasa itu?

Doa yang penuh Kuasa adalah :

  1. Doa dengan otoritas Tuhan (Yakobus 5:17)
  • Berdoalah seperti apa yang Tuhan katakan kepada kita. Tentunya kita harus melatih kepekaan roh kita terhadap Roh Kudus, seperti yang dilakukan Elia (1 Raja-Raja 18:1) agar kita dapat menangkap isi hati Tuhan. Kepekaan dibangun melalui hubungan yang intim dengan Tuhan lewat doa, pujian dan penyembahan serta bertekun dalam FirmanNya.
  1. Doa dengan segenap hati (1 Samuel 1:10)
  • Hana berdoa dengan kesungguhan dan focus yang sangat kuat pada Tuhan. Tuhan sangat peduli kepada mereka yang “hancur hati’ (Mazmur 34:8), dan dalam kisah Hana, doanya menghasilkan mujizat. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.
  1. Doa dengan Jaminan / Negoisasi (Bilangan 14:13-19)
  • Musa mencoba untuk “menegoisasikan” keselamatan bangsa Israel dari Hukuman Elohim. Hal ini memperlihatkan betapa “panjang sabar’, “akrab” dan “dekat” nya Tuhan yang kita sembah. Hal yang kurang lebih sama terjadi juga dalam kisah Abraham dan Hizkia.

Penutup

Kita sedang berada di era Pantekosta ke-3 dimana pencurahan Roh Kudus sedang dinyatakan besar-besaran. Artinya Kuasa Ilahi sedang dimanifestasikan untuk suatu tujuan yaitu penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Yesus yang kedua. Kuasa ini juga akan membangkitkan kehidupan doa atas orang-orang percaya, oleh karena itu teruslah berdoa namun bukan hanya untuk kepentingan pribadi kita, tetapi untuk pertobatan orang-orang yang ada di kehidupan kita. Amin!

IMAN DAN MUJIZAT

Roma 4:20

 

Salah satu hal yang sangat dikenal dari kehidupan Abraham adalah imannya. Abraham menerima janji dari Tuhan bahwa ia akan menjadi Bapak bagi banyak bangsa dan ia sangat percaya kepada janji tersebut. Masalahnya umur Abraham tidaklah muda lagi, bahkan Sara secara manusiawi sudah memasuki kondisi dimana untuk memiliki anak adalah mustahil. Namun Abraham tidak undur dari imannya, Ia percaya penuh kepada Tuhan. Ia tidak berjalan dengan penglihatannya tetapi dengan keyakinannya pada Tuhan. Akibatnya ia menerima mujizat, apa yang Tuhan janjikan terjadi.

Iman harus disertai dengan perbuatan, berikut ini adalah tindakan nyata dari iman yang kuat yang menghasilkan mujzat :

  1. Percaya kepada apa yang Firman Tuhan katakan (Roma 4:18)
  • Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, tetapi tetap pegang teguh Firman Tuhan
  • Keyakinan yang didasarkan atas Firman Tuhan akan ‘melahirkan’ Iman pada kehendak Tuhan
  • Dalam konteks berdoa, berdoalah atas dasar Firman Tuhan. Dapatkan Firman Tuhan yang sesuai dengan situasi dan kondisi doa kita.
  1. Tidak berjalan dengan penglihatan jasmani (Roma 4:19)
  • Janganlah berharap kepada apa yang terlihat, tetapi percayalah dan berharap kepada apa yang tak terlihat.
  • Andalkanlah Tuhan dan KuasaNya yang tidak terbatas, taruhlah pengharapan kita padaNya. Jangan berharap dan mengandalkan manusia karena kuasa dan kemampuan manusia terbatas.

3. Selalu memuliakan Tuhan atas apa yang terjadi (Roma 4:20-21)

  • Abraham memuliakan Elohim disaat mujiat BELUM terjadi. Itulah yang dinamakan iman, kita bertindak atas dasar kepercayaan dan keyakinan kita pada Tuhan.
  • Jika kita harus melihat terlebih dahulu baru percaya dan baru mengucap syukur, itu bukanlah Iman. Iman mampu melihat ke depan, kepada apa yang Tuhan dapat lakukan dan kerjakan sesuai dengan janjiNya.

Penutup

Dasarkan iman kita kepada Firman Tuhan dalam doa-doa kita dan dalam menghadapi setiap tantangan dan permasalahan kehidupan. Jangan mendasarkan iman kita atas dasar situasi. Nyatakan Pujian Syukur kita kepada Tuhan dalam keadaan enak ataupun tidak enak. Dia adalah El Shadai yang sanggup mencukupkan semua kebutuhan kita menurut kekayaan dan kemuliannNya. Amin!