MENGHARGAI KASIH KARUNIA KRISTUS

Imamat 3:1-17

Berdasarkan Kitab Imamat, betapa banyak syarat yang ditentukan agar umat Tuhan dapat bertemu dengan Tuhan. Namun kita harus teramat sangat bersyukur oleh karena pengorbanan Tuhan Yesus, membuat kita beroleh kasih karunia untuk dapat berjumpa dengan Tuhan tanpa syarat dan tanpa pemisah apapun (Lukas 23:45-46, Matius 27:51). Atas apa yang Tuhan Yesus sudah lakukan bagi kita, sudah sepatutnya kita menghargai kasih karuniaNya itu dengan cara:

1. PRIORITASKAN WAKTU UNTUK TUHAN (Matius 6:33)
• Karena dosa dan pelanggaran kita sudah dibayar lunas oleh Tuhan, maka sekarang sudah seharusnya kita menjalani hidup kita untuk tujuan-tujuan dan rencana-rencanaNya. Artinya, kita harus memprioritaskan hidup dan waktu kita untuk melakukan kehendak Dia.

2. MILIKI KERINDUAN / KEHAUSAN AKAN DIA (Mazmur 63:2)
• Pribadi Tuhan adalah pribadi yang luar biasa. Membutuhkan seumur hidup kita untuk terus belajar mengenai Dia, dan mendekatkan hidup kita padaNya.

PENUTUP
Mari kita periksa diri, seberapa besar sebenarnya kita menghargai kasih karunia Kristus dalam hidup ini. Ingatlah bahwa hanya karena Kristus sajalah kita dapat berjumpa dengan Tuhan (Ibrani 10:19-20). Amin!

SIKAP SAAT MENANTIKAN TUHAN

Mazmur 27:14

Persiapkan diri kita semua untuk tuian-tuaian dalam hidup kita: Tuaian jiwa yang terhilang, tuaian hidup yang berbuah, tuaian hidup yang kekal, tuaian di bumi yang mengalami murka Allah, dan tuaian berkat serta pemulihan (keluarga / ekonomi / pekerjaan / usaha / kesehatan). Penuaian perlu waktu penantian, karena itu berikut adalah sikap-sikap saat menantikan Tuhan:

1. PUNYA IMAN YANG TEGUH (Ibrani 11:1)
• Iman itu diyakini dan diikrarkan secara lisan dan dibuktikan dengan perbuatan. Orang benar itu hidupnya berdasarkan iman (Roma 1:17). Iman orang benar hanya bisa muncul oleh karena ia suka untuk mendengarkan firman Tuhan (Roma 10:17).

2. PUNYA HATI YANG SABAR (2 Korintus 6:4)
• Tanda hati yang sabar: Mampu menahan diri, tetap tenang, dan tidak menjadi marah saat situasi menjadi sulit. Sabar berarti mampu bertahan terhadap pencobaan dan tidak lekas putus asa / patah hati untuk kembali bangkit. Orang yang sabar artinya sudah menghasilkan salah satu buah roh (kesabaran) dan bisa mendapat bagian dari janji Elohim (Galatia 5:22, Ibrani 6:12).

3. JADI PRIBADI YANG RENDAH HATI (Kolose 3:12, Zefanya 2:3)
• Orang rendah hati artinya ia takut akan Tuhan, karena Tuhan sangat tidak suka kesombongan. Pribadi yang rendah hati adalah yang menyadari kelemahan diri dan bisa menghargai kelebihan orang lain.

4. JADI ORANG YANG TAAT (1 Petrus 1:22)
• Artinya punya sikap patuh terhadap perintah dan kehendak Tuhan. Orang percaya harus punya keteladanan dalam hal ketaatan (kepada Tuhan, otoritas, peraturan, dlll).

PENUTUP
Berbagai kisah tokoh-tokoh di Alkitab, mencerminkan bahwa mereka menuai berkat dalam penantian mereka. Mereka tetap berpengharapan, mereka tidak menjadi putus asa, mereka tidak kehilangan iman, hati mereka teguh, dan mereka menjalani kehidupan dengan sukacita; walaupun begitu banyak rintangan / tantangan yang harus mereka hadapi. Milikilah sikap yang sama dan selamat menuai…!!! Amin!

HATI YANG MELEKAT PADA TUHAN

Mazmur 91:14-16

Hari-hari yang kita hadapi di depan, situasi dan kondisinya nampak tak menentu. Kriminalitas, stabilitas politik, perekonomian, iklim / cuaca, wabah penyakit, bahkan bencana alam nampak menjadi ancaman serius sehingga bisa membuat orang jadi kuatir / gelisah / tidak tenang / takut. Bagaimana dengan hidupnya orang percaya? Janji Tuhan bagi yang hatinya melekat pada Dia adalah DILUPUTKAN…!!! Melekat = tidak terpisah dari Tuhan = terus berharap pada Tuhan = terus memikirkan Tuhan = terus ingin menyenangkan Tuhan. Berkat-berkat atas mereka yang hatinya melekat pada Tuhan:

1. PERLINDUNGAN TUHAN (ay.14)
• Orang percaya tetap bisa mendapatkan serangan dari kuasa gelap. Untuk itulah kita sangat membutuhkan perlindungan Tuhan. Ancaman bisa datang kapan saja tapi Tuhan lebih mampu untuk meluputkan dan melindungi.

2. PENYERTAAN TUHAN (ay.15)
• Masalah maupun penderitaan tetap bisa terjadi atas hidup orang percaya, namun karena disertai Tuhan, maka ia dimampukan melalui berbagai kesesakan hidup dan beroleh kemenangan dari Tuhan.

3. PENYEDIAAN TUHAN (ay.16)
• Bagi yang melekat pada Tuhan, Ia menjamin kehidupan seumur hidupnya. Berbahagilah karena Tuhan memelihara dan tidak akan membiarkan kekurangan.

PENUTUP
Mari introspeksi apakah hati kita melekat pada Tuhan? Kasihi Tuhan dengan segenap hati kita dan jadikan Dia yang terutama dari segalanya. Tinggikan dan muliakan Tuhan seumur hidup kita semua. Amin!

EVALUASI KEHIDUPAN DOA

Lukas 18:1

Tuhan meminta kita agar memiliki kehidupan doa yang tidak jemu-jemu untuk dilakukan. Namun demikian pastikan kita memiliki pengertian yang benar tentang doa. Doa seharusnya dipandang bukan sebatas untuk memenuhi keinginan / kebutuhan kita, tapi sebagai sarana untuk bertumbuhnya pengenalan kita akan Tuhan. Jadi, esensi doa bukan sekedar untuk meminta sesuatu, tapi untuk mengenal Dia lebih lagi :

1. BERDOA KARENA KEBUTUHAN? (Lukas 11:9-10, 18:35-43)
• Berdoa memang harus dengan tidak jemu-jemu dan dengan gigih, tapi jangan saat baru butuh sesuatu, baru ingat Tuhan; saat tidak butuh, mengabaikan Tuhan.
• Jangan baru rajin berdoa karena motivasi butuh sesuatu dari Tuhan.

2. BERDOA KARENA KERINDUAN? (Lukas 19:1-5)
• Berdoalah karena kerinduan kita berjumpa denganNya, bahkan di saat kita “sedang tidak membutuhkan apa-apa”
• Doa dengan dasar tersebut, mendatangkan bukan saja berkat yang kita butuhkan, tapi bahkan berkat yang tidak kita pikirkan.

3. BERDOA KARENA KEPUTUSAN? (Daniel 3:17-18)
• Jika Tuhan tidak mengabulkan doa kita, apakah kita masih akan tetap berdoa kepadaNya?.
• Kehidupan doa seperti ini adalah tanda kehidupan doa orang-orang yang telah dewasa rohaninya.

PENUTUP
Tidak ada yang salah dengan ketiga dasar doa di atas, tapi hendaklah kita terus bertumbuh menjadi Kristen yang dewasa rohani, yang menandakan kita menjadi semakin serupa Kristus. Apapun yang menjadi keputusan Elohim, kita tetap berdoa, bergantung, dan mengandalkan Dia selamanya.. Amin!

BERAKAR BERTUMBUH BERBUAH

Kolose 2:7

Akar merupakan bagian dari tanaman yang sangat penting sekalipun tidak terlihat. Peran akar akan menentukan apakah sebuah pohon bisa bertumbuh dengan baik dan menghasilkan buah pada waktunya. Akar yang sehat menyerap sari makanan dengan maksimal. Kehidupan rohani kita hendaknya berakar dalam firman Tuhan dan memperoleh nutrisi daripadaNya. Hal itu pasti membuat kita memiliki pondasi kehidupan yang kuat, yang membuat kita terus :

1. BERAKAR
• Tertanamlah dalam Kristus.”
• Milikilah disiplin rohani: Suka membaca dan merenungkan firman Tuhan, serta suka berdoa dan bersaat teduh bersamaNya.
• Seperti halnya akar yang tak kelihatan, hubungan pribadi kita dengan Tuhan (yang tidak dilihat orang lain), membuat kita selalu kuat.

2. BERTUMBUH
• Kehidupan yang dibangun di atas dasar iman pada Tuhan.
• Milikilah iman yang teguh, yang pasti menghasilkan sesuatu yang baik.
• Giatlah dalam pelayanan memenangkan jiwa.

3. BERBUAH
• Orang menabur pasti menuai. Orang yang tahu bahwa ada buah yang akan dihasilkan kelak, pastilah hatinya melimpah dengan syukur.
• Hasilkanlah buah-buah roh (Galatia 5:22-23).
• Orang percaya yang berbuah adalah orang-orang yang rindu menjadi serupa dengan Kristus.

PENUTUP
Kita semua harus berakar, bertumbuh, dan berbuah di dalam Tuhan. Proses tersebut akan membawa kita naik terus ke level yang semakin tinggi. Tuhan sedang terus mengubahkan dan memperbarui kita semua agar mengalami kemuliaan yang semakin besar. Tetaplah setia untuk terus berakar – bertumbuh – dan berbuah dalam Kristus. Amin!

MELANGKAH DALAM RENCANA ELOHIM

Yeremia 29:11

Sementara kita masih berada di awal tahun yang baru, kiranya kita dapat melakukan refleksi dan mengevaluasi hidup kita di masa lalu demi memulai sesuatu yang baru di tahun ini bersama Tuhan. Pastikan kita memulainya dengan sikap yang benar dan iman yang teguh. Marilah kita melangkah dalam rencana-rencana Elohim yang besar dengan cara sbb:

1. ANDALKAN RENCANA TUHAN (Yeremia 29:11)
• Rencana Elohim bagi umatNya adalah baik. Selaraskanlah hidup kita dengan rencanaNya. Andalkan Dia lebih daripada diri kita sendiri.
• Semakin kita bertekun dalam doa dan firman Tuhan, kita akan mengetahui rencana-rencanaNya atas hidup kita, serta kita bisa taat pada kehendakNya (Amsal 3:5-6).

2. TINGGALKAN MASA LALU (Filipi 3:13-14)
• Semua orang pernah gagal (termasuk kesalahan dan dosa); tapi jangan biarkan itu menghambat langkah demi masa depan yang baik.
• Bertobatlah dan hidupilah kehidupan dalam kebenaran.
• Belajarlah dari kesalahan sebagai bagian penting perjalanan iman kita.

3. HIDUP DALAM KOMITMEN BARU (Mazmur 37:5)
• Komitmenlah untuk makin setia kepada Tuhan.
• Setialah hidup intim denganNya dan setialah melayani Dia.
• Komitmenlah juga untuk kehidupan sehari-hari yang mencerminkan Kristus.

4. PRIORITASKAN KERAJAAN ELOHIM (Mat.6:33)
• Meyakini Kerajaan Elohim berarti mempercayai pemeliharaanNya
• Janji pemeliharaan Elohim menolong kita untuk tidak cemas menghadapi masa depan sekalipun nampaknya penuh ketidakpastian.

5. HASILKAN BUAH ROHANI (Gal.5:22-23)
• Buah roh adalah bukti kehidupan orang percaya yang dikuasai Roh Kudus.
• Layani Tuhan lebih giat. Terus kasihi sesama dan terus jadi terang.

PENUTUP
Elohim kita sudah berjanji menyertai kita. Janji ini memberikan kita pengharapan. Jangan kuatir karena rencanaNya baik atas kita. Jangan berhenti untuk melangkahkan kaki bersama dengan Roh Kudus sepanjang tahun ini. Amin!

TETAP TENANG DI TENGAH BADAI

Markus 4:39-40

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak pernah mengalami badai kehidupan, yang berupa datangnya masalah (besar) di berbagai lini kehidupan; pekerjaan, keluarga, kesehatan, keuangan, dsb. Badai memang datang tanpa pemberitahuan dan badai bisa menciptakan ketakutan serta kekuatiran. Bagaimana cara agar kita selalu bisa tenang di tengah badai?

1. TETAP PERCAYAI TUHAN (Mrk.4:40)
• Tuhan janji untuk menyertai umatNya (Yesaya 43:2).
• Tuhan sesungguhnya tidak pernah ‘tidur’ (Markus 4:39)

2. PUTUSKAN UNTUK TIDAK KUATIR (Filipi 4:6)
• Lakukan tindakan iman berupa ucapan syukur sekalipun situasi sulit, maka yang akan terjadi kemudian adalah hadirnya kekuatan ilahi berupa rasa tenang di hati / pikiran kita, yaitu damai sejahtera dari Tuhan.

3. BADAI PASTI REDA
• Tidak ada badai yang tidak reda / bersifat kekal.
• Badai adalah sarana pendewasaan karakter orang percaya, termasuk untuk membuatnya bertobat; itu artinya badai yang diijinkan Tuhan pada dasarnya bertujuan baik (Roma 8:28).
• Badai membuat orang percaya senantiasa tidak mau jauh dari Tuhan

PENUTUP
Orang percaya tidak perlu dikuasai ketakutan, karena Tuhan kita lebih besar dari segala badai apapun. Yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya adalah keteguhan hati untuk bergantung penuh pada Tuhan. Amin!

BENAR-BENAR KENAL TUHAN

2 Petrus 3:18

Untuk dapat benar-benar mengenal Tuhan, setiap orang percaya seharusnya memiliki kerinduan yang kuat untuk terus menerus berakar dan bertumbuh dalam pengenalan akan Dia. Pengenalan yang sejati antara murid Kristus dengan Sang Guru, ditunjukkan bukan sekedar mengetahui nama Tuhan dan kuasaNya, melainkan dengan cara menunjukkan kehidupan yang saleh sebagai buktinya. Hidup dalam dosa membuat seseorang “terpisah” dari Tuhan dan tidak mungkin bisa mengenaliNya (Yesaya 59:1-2). Kenalilah Tuhan kita dengan cara:

1. SENANTIASA MINTA KUASA ROH KUDUS (Efesus 1:17-19)
• Agar memperoleh hikmat dalam pengenalan akan kehendakNya.
• Agar memahami panggilanNya bagi hidup kita.
• Agar dimampukan terus menerus membangun hubungan denganNya.

2. TAAT MELAKUKAN PERINTAH TUHAN (1 Yohanes 2:3)
• Bertujuan agar kita bisa hidup bahagia (Yesaya 48:18).
• Interaksi ini semakin menguatkan hubungan kita dengan Dia dan itu artinya membuat kita semakin mengenal Dia (Ayub 42:5).

PENUTUP
Orang yang mengenal Tuhan adalah yang memiliki pengalaman yang pribadi / langsung / intim dengan Tuhan; bukan berdasarkan cerita / pengalaman orang lain belaka. Janji Tuhan atas orang yang mengenalNya adalah berkat dan penyertaanNya (Hosea 6:3). Amin!

PENGHALANG BERKAT TUHAN

Matius 13:58

Dahulu kala umat Tuhan mengalami lawatanNya saat mendengar perkataan Tuhan Yesus ketika Ia mengajar di rumah ibadat atau ketika Ia mengunjungi umatNya yang sedang mengalami berbagai kondisi yang membutuhkan jamahan mujizatNya. Di jaman ini, pengikutNya masih bisa mendapatkan lawatan Tuhan melalui saat teduh pribadi / mendengar khotbah di ibadah atau persekutuan / renungan firman Tuhan di sosial media / dll. Intinya adalah bahwa baik dulu maupun sekarang, Tuhan senantiasa ingin menolong dengan melakukan berbagai mujizat bagi umatNya. Pertanyaannya adalah apakah umatNya percaya? Karena jika hati tidak terbuka akan kebenaran firmanNya maka berkat / pertolongan / mujizat itu tidak bisa terjadi. Artinya: Ketidakpercayaan adalah penghalang berkat Tuhan. Pastikan berkatNya kita terima dengan sikap sbb :

1. JANGAN BATASI KUASANYA DENGAN KETIDAKPERCAYAAN
• Ketidakpercayaan adalah tanda kurangnya iman, sedangkan iman hanya bisa muncul / bertumbuh jika mendengar (atau membaca) firman Tuhan.
• Ketidakpercayaan bisa dikalahkan, jika kita konsisten membangun hubungan (keintiman) dengan Tuhan.
• Iman (Ibrani 11:1) menghasilkan kuasa Tuhan yang tidak terbatas.

2. JANGAN PANDANG RUPA PEMBERITA FIRMAN TUHAN
• Bahkan Tuhan Yesus saja diragukan (Matius 13:55-56).
• Jangan pernah memandang rendah pemberita firman Tuhan.
• Milikilah sikap rendah hati supaya bisa menerima nasehat maupun teguran firman Tuhan; bersyukurlah atas siapapun yang Tuhan “kirimkan” untuk menyatakannya (Ayub 5:17).

PENUTUP
Ketidakpercayaan membutakan orang terhadap kebenaran dan merampas harapannya dari kesempatan atas berkat Tuhan. Sebaliknya yang terus melekat pada Tuhan, pasti berbahagia (Amsal 16:20). Amin!

JADI TERANG DAN BERDAMPAK

Matius 5:14-15

Tuntunan Tuhan tentang “Bangkit dan Jadi Terang” adalah agar umatNya bisa berdampak, baik bagi sesama maupun bagi dunia. Salah satu bentuk merealisasikan kehendak Tuhan tersebut adalah dengan orang percaya berkomunitas. Dalam komunitas, orang percaya satu dengan lainnya (secara internal) dapat saling berdampak sehingga pengaruh positif tersebut dapat menjadi gaya hidup (“menjadi terang”) yang dibawa oleh setiap orang percaya saat mereka beraktivitas secara eksternal (market place). Dampak tersebut akan membuat nama Tuhan dipermuliakan. Orang percaya bisa membawa dampak bagi dunia, karena menyadari 2 hal berikut ini:

1. MEMILIKI IDENTITAS ILAHI
• Jadi anak Elohim (Galatia 3:26) dan warga Kerajaan Surga (Filipi 3:20).
• Perilakunya (harus) selaras sebagai Duta Surga bagi dunia.

2. MEMILIKI MISI HIDUP YANG ILAHI
• Senantiasa menjadi terang dan membawa terang (Matius 5:16).
• Suka bersaksi / memberitakan tentang kasih dan kebaikan Tuhan.
• Menjadi pembawa damai (Matius 5:9) di mana pun Tuhan menempatkan kita dalam kehidupan ini.

PENUTUP
Mari terus menjadi terang demi kemuliaan nama Tuhan dinyatakan. Mari terus menjadi pribadi yang positif, sehingga dapat menggambarkan Kristus dalam diri kita. Amin.