MENGALAMI PERTUMBUHAN IMAN

Matius 17:20

Setiap orang memiliki kondisi iman yang berbeda satu sama lain. Itulah mengapa walaupun ada dua orang yang sama-sama beribadah di satu tempat yang sama, pertumbuhan imannya berbeda, karena kondisi iman kita sangat bergantung kepada bagaimana kita meresponi Firman Tuhan, dan bagaimana cara kita meresponi Firman Tuhan bergantung kepada kondisi iman kita masing-masing.

Bukti bahwa ada beberapa kondisi iman yang berbeda :

  • Iman yang lemah (Roma 14:1 dan Iman yang kuat (1 Korintus 16:13)
  • Iman yang kecil (Matius 8:26) dan iman yang besar (Matius 15:28)
  • Iman kanak-kanak (1 Korintus 13:11, 14:20 dan Iman dewasa (Ibrani 5:14)
  • Kurang beriman (Matius 14:31) dan beriman sepenuhnya (Matius 21:21-22)

     

Bagaimana supaya kita mengalami pertumbuhan iman?

  1. Iman bertumbuh karena Firman Tuhan (Roma 10:7)

    Iman kita tumbuh karena kita mendengar Firman Tuhan. Oleh karena itu kita perlu mendengar Firman Tuhan setiap hari. Kita perlu untuk secara konsisten mengambil waktu untuk membaca / mendegar Firman Tuhan, merenungkannya dan melakukannya.

  • Iman bertumbuh karena pengujian (1 Petrus 1:6-7)

    Tuhan ijinkan masalah dan tantangan terjadi dalam hidup kita karena Ia tahu, lewat pengujian iman itu tumbuh, dengan syarat kita selalu meresponi setiap tantangan tersebut dengan benar dan dengan cara yang Tuhan kehendaki.

  • Iman bertumbuh dalam penganiayaan dan penderita

    Firman Tuhan dalam 1 Timotius 3:12 mengatakan bahwa setiap orang yang beribadah di dalam Yesus akan mengalami aniaya. Karena setiap penderitaan adalah karunia bagi kita dan alat yang untuk tepat bagi Tuhan untuk menumbuhkan dan meneguhkan iman kita. (Filipi 1:29)

  • Iman tumbuh karena persoalan

    Janganlah alergi dengan masalah dan persoalan, karena Tuhan memakain persoalan sebagai alatNya untuk kita bertumbuh dan berbuah. Ingatlah bahwa persoalan bukanlah sesuatu yang harus kita takuti, tetapi merupakan cara Tuhan untuk membawa kita ke level yang lebih tinggi.

     

Penutup

Akhir tahun adalah momen yang tepat bagi kita untuk mengevaluasi kembali hidup kita, apakah kita mengalami pertumbuhan iman atau sebaliknya. Ingatlah bahwa hidup kita seharusnya adalah karena percaya bukan karena melihat. Amin!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.