DISIPLIN ROHANI

 

 

 

1 Yohanes 2:1-6

 

Sebagai manusia, kita terbiasa untuk melihat kepada “panutan” kita. Kita menjadikan mereka sebagai standar atau pembanding dalam apa yang kita lakukan. Apalagi di dalam gereja, kita menghormati para pemimpin kita dan seringkali kita menjadikan mereka “panutan” kita.

Namun sesungguhnya, standari kehidupan kita haruslah mengacu kepada pribadi Yesus seperti apa yang tertulis dalam Firman Tuhan tadi. Teladan kita adalah Dia, dan standar kehidupan yang harus kia kejar adalah “hidup sama seperti Yesus hidup”.

Untuk mencapai standar tersebut tidaklah mudah, kita harus memiliki “kedisplinan rohani”.

Seperti apakah kedisplinan rohani?

  1. Mempunyai sifat rela berkorban (Yohanes 15:12-13)
  • Kedisplinan diawali dengan pengorbanan untuk mengesampingkan keinginan pribadi dan mendahulukan apa yang diinginkan Tuhan.
  • Kedispinan untuk berkorban adalah sebuah proses untuk memikul salib dan menyangkal diri.
  • Kesediaan berkorban adalah sikap atau karakter yang dimiliki Yesus, seperti yang Ia lakukan di kayu salib.
  1. Mempunyai tujuan hidup yang jelas (Kisah Para Rasul 20:22-24)
  • Tujuan hidup yang jelas akan membuat kita fokus dan berjalan dalam disiplin. Dengan tuntunan Roh Kudus maka kita akan selalu termotivasi untuk hidup dan berjalan di dalam jalan-jalan yang Tuhan kehendaki dengan disiplin.
  • Disiplin dalam mencari kehendak Tuhan akan membuat kita mampu berjuang sampai garis akhir.
  1. Memiliki Penguasaan Diri (Roma 12:5)
  • Dengan meguasai diri kita sepenuhnya maka kita akan memiliki hidup yang displin di dalam Tuhan. Orang yang disiplin rohani tahu apakah saja bagian yang memang harus ia lakukan, bagaimana posisinya di hadapan Tuhan, dan apa saja yang harus ia lakukan di dalam hidup.

 

PENUTUP

Disiplin rohani membutuhkan ketekunan dan perjuangan. Disiplin rohani menuntut ketekunan, kesetiaan dan kesiapan hati untuk rela berkorban. Ingatlah tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan, dan tidak ada kemenangan tanpa disiplin. Jika kita hidup dalam disiplin rohani, maka kita telah menggenapkan standar kehidupan yang Tuhan inginkan. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.