SIAPA ANDA SEBENARNYA
Zakaria 7:8-10
Di dalam Zakaria dikatakan bagaimana status sebagai seorang pelaksana hukum yang benar itu berbeda dengan status janda, anak yatim, orang asing dan orang miskin. Siapakah diri kita? Di dalam status manaka kita saat ini berada?
1. Sebagai seorang Janda
Janda adalah wanita yang kehilangan suaminya. Suami bagi seorang istri adalah penudung, pelindung, pemimpin. Secara rohani, Kristus adalah mempelai kita, dan kalau kita tidak menjadikan Kristus sebagai pelindung dan pemimpin maka kita adalah janda rohani. Kita kehilangan status sebagai mempelai Kristus dan tidak ada kebenaran lagi di dalamNya. ( Yesaya 54:4-5 )
2. Anak Yatim
Yatim artinya ia kehilangan orang tua / Bapak. Jikalau kita tidak memiliki lagi Yesus di dalam figure Bapa di surga, maka kita menjadi seperti anak yatim, kita kehilangan tuntunan, kehilangan figure yang bisa dijadikan teladan. Dan orang yang seperti ini akan menjalani hidupnya dengan kekuatan sendiri, karena ia tidak memiliki Bapa di Surga yang menuntun dan memimpinnya. ( Yohanes 14:18 )
3. Orang Asing
Adalah orang yang merasa asing di suatu tempat. Ia tidak merasa berada di tempat di mana seharusnya ia berada. Sebagai orang benar maka kita tempat dan keberadaan kita adalah senantiasa di dalam hadiratNya, di dalam pujian, penyembahan, doa dan Firman. Namun kalau kita merasa lebih nyaman di tempat lain selain di dalam hadiratNya, kalau kita merasa lebih menikmati hal – hal duniawi dibandingkan dengan hal-hal rohani, maka kita telah mejadi orang asing di dalam keluaraga Elohim. ( Efesus 2:19 )
4. Orang Miskin
Adalah orang yang tidak memiliki seuatu yang berharga di hadapan Tuhan. Miskin tidak berbicara mengenai materi saja, karena kalaupun seseorang secara materi kaya namun kalau Ia tidak memiliki harta rohani tetaplah ia miskin di hadapan Elohim. ( 2 Korintus 8:9, Wahyu 3:17 )
Ketika status kita berubah menjadi janda, yatim, asing dan miskin, berarti kita sudah kehilangan status kita sebagai orang benar, sebagai pelaksana hukum kebenaran. Kita harus mengambil keputusan untuk mengubah status tersebut, kembali menjadi orang benar, inilah status kita, identitas kita sesungguhnya.
PENUTUP
Kita harus menyadari betul siapakah kita sebenarnya. Karena keputusan kitalah yang membuat diri kita menjadi kita saat ini. Kalau kita telah menjadi orang benar, maka menjadi tugas kita juga untuk membawa orang – orang di sekitar kita untuk mengalami perubahan seperti yang kita alami. Amin.